Pelaku Pengeroyokan Penjaga Ladang Masih Berkeliaran "Korban Meminta Polisi Agar Tangkap Para Pelaku Itu"
Selasa, 27 Agustus 2019
DikoNews7 | Medan - Satreskrim Polrestabes Medan, sampai saat ini belum juga menangkap para pelaku penganiayaan terhadap korbannya Bobbi Chandra (33) warga Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung.
Padahal, dari kejadian penganiayaan itu, korban mengalami luka di keningnya dan harus di jahit sebanyak 4 jahitan. Selain itu korban harus di rawat di dua Rumah Sakit di Kota Medan, lantaran hantaman benda tumpul yang dilakukan sejumlah preman sebanyak 40 orang dan juga diduga ikut terlibat oknum kepala Dusun II, Desa Durin Pitu, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, berinisial BT.
Selain diduga Kepala Dusun II, Desa Durin Pitu, yang ikut terlibat dalam kasus penganiayaan tersebut, GD, OJ, BS dan puluhan orang lainnya, yang sampai saat ini masih berkeliaran bebas dan belum juga di tangkap.
Bobbi Chandra selaku korban sangat menyesalkan dengan pihak kepolisian yang belum bisa menangkap para pelaku sampai saat ini.
"Saya berharap pihak kepolisian Sat Reskrim Polrestabes Medan, bisa menangkap para pelaku yang saat ini masih berkeliaran," harap Bobbi Chandra kepada wartawan Selasa (27/8/2019).
Dikatakannya, kasus penganiayaan itu sudah hampir sebulan berlalu. Korban sampai saat ini mengalami trauma. Selain itu, akibat penganiayaan itu, kesehatan korban masih terganggu dan mengalak pusing karena pukulan benda tumpul.
"Kepala saya sampek sekarang masih sakit karena di pukul kayu sama pelaku dan masih trauma akibat penganiayaan itu bang," kesal korban.
Sebelumnya, penganiayaan yang dialami korban, terjadi Jum'at (9/8/2019) malam sekira jam 23.00 wib. Dimana saat itu korban berada di rumah dan mendapat telepon dari temannya berinisial JY (33) yang juga penjaga ladang. JY memberitahukan bahwasannya, sebuah rumah di lokasi di bakar oleh orang tidak di kenal (OTK).
Mendapat kabar tersebut, korban langsung menuju lokasi di Dusun II, Desa Durin Pitu, Kecamatan Pancu Batu. Sampainya disana, korban melihat ada 4 pria di seberang jalan. Korban lantas bertanya kepada 4 pria tersebut dengan mengatakan, "Bos siapa yang terakhir duduk di tempat itu," ujar korban, kala itu.
Setengah jam kemudian, diduga para pelaku sebanyak 10 orang datang dengan membawa balok. Tanpa disangka, tiba-tiba Kepala Dusun II datang dan membawa korban dengan alasan akan mendamaikan korban dan para pelaku di sebuah warung bernama, "Ojol".
Sampai di warung Ojol, diduga para pelaku sebanyak 40 orang termasuk Kepala Dusun, dengan membabi buta langsung menganiaya korban secara keroyokkan.
Sementara itu teman korban bernama Ferdi yang melihat kejadian itu hanya bisa pasrah dan tidak bisa berbuat apa-apa.
"Aku diintimidasi saat kejadian dan tidak berbuat apa-apa, hanya bisa melihat Nobbi dipukuli sama mereka," kata Ferdi.
Tersiar kabar, salah seorang dari orang tua saksi diduga diancam bunuh oleh salah seorang pelaku berinisial BS. "Jangan lagi kau nampak disini, kubunuh kau nanti," cetus salah seorang saksi lainnya menirukan ucapan salah satu pelaku.
Atas penganiayaan itu, korban yang masih terbaring di rumah sakit saat itu, terpaksa menyuruh abang kandungnya, Evansyah (39) guna membuat lapora ke Polrestabes Medan. Laporan korban tercantum dengan No LP/1758/VIII/2019/SPKT Restabes Medan, Tanggal 10 Agustus 2019.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira SH, SIK, MH, ketika di konfirmasi wartawan membenarkan laporan korban tersebut.
"Saat ini kita sedang melengkapi, alat buktinya. Salah satunya yaitu memeriksa saksi-saksi yang ada di TKP," kata AKBP Putu Yudha.
Putu menegaskan, pihaknya akan segera menangkap para pelakunya.
"Setelah kita gelar kasus, akan melakukan penangkapan terhadap tersangka," Bilangnya.
Reporter : Romi
Editor : Sapta