Terkuak.... Diduga Cinta Segitiga Berujung Penganiayaan Edi Dikeroyok Bobo


Gudang Tempat Korban Ditelanjangi 

DikoNews7 | Medan Deli - Kasus penganiayaan korban bernama Edi (40), warga Jalan Timah, Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Marelan. Sabtu (29/9/2019) sore kemarin mulai terkuak.
Informasi yang dihimpun dari warga menyebutkan, korban yang diduga selama ini berpacaran dengan isteri kedua Bobo yang bernama Aphin warga Jalan Karang Sari Pasar 4 Desa Manunggal, telah meminjam uang sebesar Rp 15.000.000 Juta.
Aphin yang selama ini meminta utangnya kepada korban, namun tidak dibayar juga. Merasa ditipu, Aphin kemudian melaporkan hal tersebut ke Bobo.


Selanjutnya, Bobo menyuruh menantunya inisial PY untuk mengeksekusi korban dengan keji didepan rumah korban dan dibawa ke gudang Jalan Suasa Medan Marelan milik Paucui yang kerap dijadikan tempat menyabu.
Dilokasi gudang Paucui, awak media ini kembali mendapat informasi bahwa korban di pukul dalam keadaan tangan digari oleh para pelaku.

Baca : https://www.dikonews7.com/2019/09/diduga-gara-gara-selingkuhi-isterinya.html?m=1

Tak hanya dipukul, korban juga ditelanjangi oleh para pelaku dan selanjutnya ditinggal dalam keadaan berdarah. Setelah para pelaku pergi, korban merangkak keluar dari gudang dengan tangan. Sebab kedua kaki korban tidak bisa berjalan. Sebut warga yang engga dicatut namanya.

Baca : https://www.dikonews7.com/2019/09/edi-dikeroyok-diduga-suruhan-bobo.html?m=1

Diberitakan sebelumnya, pengusaha ternama di Kelurahan Kota Bangun, diduga menyuruh dua oknum tentara dan warga sipil mengeroyok, Edi (40), warga Jalan Timah, Kelurahan Kota Bangun, Kecamatan Medan Marelan, hingga babak belur, Sabtu (29/9/2019) sore kemarin.
Korban mengatakan, dua oknum tentara, Serka H dan Kopda R bersama dua warga sipil, melakukan pengeroyokan di kediamannya tanpa diketahui penyebabnya. Sore sekira pukul 16.00 WIB, dua oknum tentara bersama dua warga sipil seorangnya bernama Charles, mendatangi kediaman korban.
Begitu sampai dan bertemu, keempat pelaku langsung menghajar korban hingga babakbelur dan tak berdaya. Abang korban, Herman, yang berusaha melerai, tak luput dari penganiayaan itu. Warga tak berani mendekat, karena oknum tentara, Serka H mengeluarkan senjata api.
"Mereka datang naik dua sepeda motor langsung menarik dan mengeroyok saya saat duduk di teras. Abang saya pun ikut dipukuli karena mau melerai. Seorang oknum TNI itu sambil mengeluarkan senjata mengancam warga supaya jangan mendekat," kata korban kepada wartawan di Medan, Minggu (29/9/2019) sore.
Selanjutnya, dalam kondisi tidak berdaya dan berlumuran  darah, korban dipaksa ikut ke sebuah gudang di Jalan Suasa Medan Marelan. Di tempat itu, korban dipertemukan dengan pengusaha ternama Kota Bangun berinisial Bo.
"Bobo (60), yang saya yakini sebagai otak pelakunya ini, langsung mengambil balok dan menghantam saya. Setelah itu saya ditelanjangi dan ditinggal di gudang," kata Edi lagi.
Beruntung, ketika itu ada warga yang mengenali korban dan memberitahukan kepada orang tuanya. Korban kemudian membuat laporan polisi (LP) ke Mapolsek Medan Labuhan dengan LP/605/IX/2019/SU/PEL-BLW/sek-medan Labuhan.
Sementara, Komandan Detasemen (Danden) Intel Kodam I/BB, Mayor Ini Wirya ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti informasi adanya penganiayaan dilakukan oknum TNI terhadap warga sipil.
"Nanti saya cek dulu ya Bang," tegasnya.
Sedangkan, orang tua korban, Ali (63), meminta pihak kepolisian segera menangkap para pelaku pengeroyokan tersebut.
"Kalau Polsek Medan Labuhan tidak mampu tangkap pelaku, kami akan melapor kepada Bapak Kapoldasu," tegas Ali. 
Reporter : Asn, Boim
Editor : Sapta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel