Muput Pencak Silat dan Tari Pedang Pekon Menggala Bandakh Kota Agung Timur


DikoNews7 | Tanggamus - 

Pencak Silat adalah satu Seni Bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Bahkan Pemerintah Republik Indonesia telah mengajukan Pencak Silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia, ke Unesco pada maret 2017. Sabtu (2/11) 

Pencak Silat adalah Olahraga bela diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Biasanya disetiap daerah di indonesia mempunyai aliran silat yang khas, tidak terkecuali pencak silat yang ada di Pekon Menggala Kecamatan Kotaagung Timur Tanggamus. 

Dalam sambutanya, Kepala Pekon Menggala Azhar HS menyampaikan, Pencak Silat adalah merupakan Seni budaya tradisional khususnya yang ada Marga Buay Turgak Pekon Menggala Bandakh. Malam ini adalah malam muput (terahir) masa belajar pencak silat, yang dimulai selama 4 bulan terahir.

Azhar menambahkan, di tahun 2019 ini pekon menggala membentuk Sangar Khangom Jejama, meliputi Pencak Silat, Hadra Lama, Butangguh, Ngumun, Tari Budana dan Tari Sembah. Yang kesemuanya didanai dari Dana Desa tahun 2019. Ia menambahkan ditahun 2020 pekon akan mengangarkan untuk pembuatan seragam, ucapnya.

"Saya berharap kepada peserta Sangar khususnya Pencak Silat ini, agar kedepan bisa menampilkan hasil belajar (berguru) dalam setiap kegiatan, Pencak Silat selain merupakan seni budaya juga sebagai bela diri," harap Kepala Pekon.

Menurutnya, Kami Pamong Pekon sangat mendukung semua jenis seni budaya yang ada dipekon ini. Karenanya kami mendorong dengan membentuk Sangar Khangom Jejama," ucapnya.

Saat didaulat menyampaikan sambutannya, Pangeran Ya Sangun Ratu II. Idham Kholik AZ. SH. MM. Mengapresiasi dan sangat mendukung pembentuk Sangar Khangom Jejama milik pekon menggala. Menurutnya seni budaya daerah adalah salah dalam program 55 Aksi Bupati Tanggamus.

Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Pekon Menggala, yang mempunyai program dibidang Seni Budaya, dan masyarakat yang ikut mendukung suksesnya kegiatan ini, katanya. Menurutnya Pencak Silat selain sebagai seni budaya juga sebagai alat bela diri.

Ia menambahkan, Seni Pencak Silat dan Tari Pedang yang ada di Marga Buay Turgak khususnya, di tampilkan dalam acara-acara adat, atau acara-acara yang sudah ditentukan. Khusus untuk Tari Pedang ditampilkan saat arak-arakan Tayuh para Suku dan Pengawa," jelasnya.

Diahir sambutannya, Pangeran ya Sangun Ratu II berharap, Pencak Silat yang sudah didapat selama ini agar terus diasah supaya lebih mahir lagi, caranya bisa tren sendiri bersama teman, juga bisa tren bersama-sama dituntun oleh sang Guru. Diahir sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada Bp Usup sang guru Besar, menurutnya beliau pak Usup adalah sang Guru Pencak Silat Legendaris dari masa kemasa," tutupnya. 

Acara muput (terahir) pencak silat ini dihadiri para Jakhu Suku dan Pengawa, juga para Undangan. (Rudi)

Editor : Sapta

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel