Rehab Ruang Kelas SMP Negeri Di Langkat Terkesan Asal Jadi


DN7 | Langkat - 

Kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2019 dari pemerintah pusat untuk rehabilitasi ringan/berat ruang kelas di SD Negeri maupun SMP Negeri di Kabupaten Langkat, bertujuan untuk memajukan dunia pendidikan sangatlah tepat sasaran.

Hal tersebut disampaikan Marlon Pardede Ketua DPC LSM Pijar keadilan Kabupaten Langkat kepada wartawan dikonews7.com, Jumat (29/11/2019).

Menurutnya bantuan yang diberikan pemerintah itu sangat efektif demi kemajukan kegiatan belajar mengajar para siswa-siswi maupun guru.

Namun bila bantuan dana tersebut tidak tepat sasaran yang terjadi justru ibarat memakan buah simalakama.

Seperti terjadi di SMP Negeri III satu atap Padang Tualang, Kecamatan Padang Tualang Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Fakta dilapangan justru malah terbalik, sangat jauh dari harapan siswa maupun para guru," terangnya.

Terlihat bahwa rehabilitasi ruang kelas di sekolah tersebut dikerjakan asal jadi. Pasalnya tidak sesuai dengan Rancangan Anggaran Belanja (RAB). Apalagi sekolah tersebut belum layak rehab, hanya buang anggaran.

Padahal biayanya hampir Rp 100 juta per satu ruang kelas, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya hanya sekitar Rp 45 hingga 70 juta," katanya.

Kepala sekolah selaku panitia pembangunan sekolah diharapkan bertanggung jawab dengan pengelolaan anggaran dan harus siap bertangg jawab bila ada dugaan manipulasi bahan material yang dipakai.

Terjadinya dugaan mark up bahan material disetiap sekolah SD N maupun SMP N di Langkat bukan kali pertama terjadi. Indikasinya hampir setiap tahun mungkin agar bisa bagi-bagi fee. 

Disebut-sebut bahwa perbaikan sekolah diborongkan kepada rekanan. Sehingga dana yang dipergunakan itu semakin mengecil tidak sesuai rancangannya. 

Dalam waktu dekat pihaknya akan segera menyurati dan melaporkan oknum-oknum yang melakukan kecurangan dan siapa saja dibalik terlibatnya para mafia tersebut kepada Kejaksaan.

Sebelumnya Turino, Spd selaku panitia sekolah dan juga Kasek SMP Negeri III satu atap Padang Tualang, saat dikonfirmasi wartawan dikantornnya, Kamis (28/11) sekira Pukul 11.00 Wib, tidak berada ditempat.

Menurut salah satu guru diruang kantornya bahwa bapak Kasek sedang rapat di Sawit Seberang. Tadi pagi dia ada, " ujarnya singkat.

Sebelumnya saat dihubungi lewat Hp, aktif namun tidak diangkat. Dan mencoba kirim pesan SMS, tertikrim namun tidak berbalas.

Pantauan wartawan direhab sekolah, tidak dipasangnya ring balok dibawah tombak layar, sehingga dampak bangunan tersebut tidak akan bertahan lama. (Mare)

Editor : Sapta




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel