Masyarakat Desa Firdaus Menjerit Tiap Hari Hirup
Senin, 20 April 2020
DikoNews7 -
Masyarakat
Gang Ladang Bambu Dusun XIII Desa Firdaus, Kecamatan Sei
Rampah,Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut)
menjerit.
Pasalnya, tiap hari harus menghirup debu berasal dari jalan yang berada di depan rumah dilintasi oleh berbagai jenis mobil angkutan roda enam, delapan bahkan roda dua belas membawa dedak / makan ternak ayam yang berlokasi di pemukiman masyarakat dengan berat mencapai belasan hingga puluhan ton.
Dampak dari dilintasi truk angkutan bertonase melebihi 8 ton, badan jalan bergelombang bahkan rusak parah. Baukan hanya jalan rusak, debu tiap hari berterbangan ke dalam rumah membuat kita tidak tenang makan dan istirahat dalam rumah. Debu itu dikhawatirkan dapat menganggu pernafasan dan menimbulkan penyakit lainnya.
“Kita minta pemerintah desa agar melakukan portal guna menjaga kondisi jalan tetap bagus sehingga bisa dilintasi oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua. Selain itu, para sopir yang membawa angkutan sering melintas dengan cepat tanpa menghiraukan masyarakat yang sedang beristirahat.
Pasalnya, tiap hari harus menghirup debu berasal dari jalan yang berada di depan rumah dilintasi oleh berbagai jenis mobil angkutan roda enam, delapan bahkan roda dua belas membawa dedak / makan ternak ayam yang berlokasi di pemukiman masyarakat dengan berat mencapai belasan hingga puluhan ton.
Dampak dari dilintasi truk angkutan bertonase melebihi 8 ton, badan jalan bergelombang bahkan rusak parah. Baukan hanya jalan rusak, debu tiap hari berterbangan ke dalam rumah membuat kita tidak tenang makan dan istirahat dalam rumah. Debu itu dikhawatirkan dapat menganggu pernafasan dan menimbulkan penyakit lainnya.
“Kita minta pemerintah desa agar melakukan portal guna menjaga kondisi jalan tetap bagus sehingga bisa dilintasi oleh masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua. Selain itu, para sopir yang membawa angkutan sering melintas dengan cepat tanpa menghiraukan masyarakat yang sedang beristirahat.
Pengajuan secara lisan
ke pemerintah desa sudah disampaikan, namun hingga kini belum ada
tindakan dari pemerintah desa.”ungkap Dahlia (43) warga Dusun XIII Desa
Firdaus, dengan nada kesal Senin (20/4/2020).
Sedihnya lagi, lanjut Dahlia, jika masalah keberatan masyarakat terhadap debu yang dihirup setiap hari, aparat pemerintah desa terus mengusulkan agar masyarakat membuat pernyataan keberatan. Tapi, setelah itu tidak ada juga tindak lanjutnya. Untuk itu, kami berharap Pemkab Sergai dapat mendengar dan menindaklanjuti keluhan masyarakat yang setiap hari makan debu ini. Jika kurang yakin, kami persilakan pejabat Pemerintah Kabupaten Sergai dan juga Kepala Desa Firdaus duduk didepan rumah kami, tutupnya.
Keluhan ini langsung mendapat tanggapan dari Ketua Front Komunikasi Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Serdang Bedagai M.Nur Bawean, ia setuju dengan pendapat masyarakat terkait usulan di lakukan portal jalan untuk menjaga kondisi fisik jalan tetap bagus hingga bertahun-tahun lamanya.
Dalam hal ini katanya, Pemerintah Kabupaten Sergai harus bersikap tegas terhadap pengusaha yang dengan sengaja merusak jalan dan menimbulkan keresahan masyarakat bahkan mengancam kesehatan masyarakat.
Sedihnya lagi, lanjut Dahlia, jika masalah keberatan masyarakat terhadap debu yang dihirup setiap hari, aparat pemerintah desa terus mengusulkan agar masyarakat membuat pernyataan keberatan. Tapi, setelah itu tidak ada juga tindak lanjutnya. Untuk itu, kami berharap Pemkab Sergai dapat mendengar dan menindaklanjuti keluhan masyarakat yang setiap hari makan debu ini. Jika kurang yakin, kami persilakan pejabat Pemerintah Kabupaten Sergai dan juga Kepala Desa Firdaus duduk didepan rumah kami, tutupnya.
Keluhan ini langsung mendapat tanggapan dari Ketua Front Komunikasi Indonesia Satu (FKI-1) Kabupaten Serdang Bedagai M.Nur Bawean, ia setuju dengan pendapat masyarakat terkait usulan di lakukan portal jalan untuk menjaga kondisi fisik jalan tetap bagus hingga bertahun-tahun lamanya.
Dalam hal ini katanya, Pemerintah Kabupaten Sergai harus bersikap tegas terhadap pengusaha yang dengan sengaja merusak jalan dan menimbulkan keresahan masyarakat bahkan mengancam kesehatan masyarakat.
Apalagi lokasi jalan itu tidak jauh dari
Kantor Desa Firdaus, sudah semestinya masalah ini sudah dapat diatasi
oleh pemerintah desa dengan cepat. Jangan menunggu banyak warga yang
mengalami sakit gangguan pernafasan akibat menghirup debu baru sibuk
datang, itu hanya melihat saja”.Ungkapnya.
Plt Kades Firdaus Jamhuri via telepon seluler mengatakan ia berharap Pemkab Sergai dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat sesuai dengan angkutan yang melintas dengan tonase melebihi 8 ton. Sebagai Kepala Desa, ia akan segera menyampaikan kepada pengusaha Aripin yang memiliki usaha angkut makanan ternak.
Pengusaha Aripin Ternak ayam yang berlokasi di Pemukiman masyarakat mengakui mobil angkutannya yang setiap hari melintasi jalan tersebut. Mobil yang melintas memang membawa makan ternak ayam. Namun saya membantasi ada mobilnya yang beroda 12, ungkapnya via telepon seluler.
(Adi)
Plt Kades Firdaus Jamhuri via telepon seluler mengatakan ia berharap Pemkab Sergai dapat menindaklanjuti keluhan masyarakat sesuai dengan angkutan yang melintas dengan tonase melebihi 8 ton. Sebagai Kepala Desa, ia akan segera menyampaikan kepada pengusaha Aripin yang memiliki usaha angkut makanan ternak.
Pengusaha Aripin Ternak ayam yang berlokasi di Pemukiman masyarakat mengakui mobil angkutannya yang setiap hari melintasi jalan tersebut. Mobil yang melintas memang membawa makan ternak ayam. Namun saya membantasi ada mobilnya yang beroda 12, ungkapnya via telepon seluler.
(Adi)