Warga Kelurahan Gunting Saga Minta Kapolri Mengusut Tuntas Kematian ARM
Jumat, 02 Oktober 2020
FOTO : Spanduk dipasang warga Gunting Saga di Jembatan di Labuhanbatu Utara.
DN7 | Labura -
Kematian Abdul Rahman Marpaung (ARM) warga Kelurahan Gunting Saga,
Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labuhanbatu Utara, yang sangat tragis
dan penuh misteri, diduga karena adanya penyiksaan hingga mengakibatkan
kematian terhadap Abdul Rahman Marpaung (29), yang diduga dilakukan oleh
beberapa oknum Kepolisian.
Sebelumnya
korban merupakan terduga kasus pungli yang mengakibatkan tertembaknya
salah seorang anggota polsek Kualuh Hulu berinisial RS (40) saat
menangani kasus tersebut.
Setelah
tertembaknya RS, korban melarikan diri, hingga diamankan oleh pihak
kepolisian di Siborong-borong pada Jumat, 25/09/2020. Beredar video saat
korban diintrogasi oleh pihak Kepolisian saat dia diamankan di Polsek
Siborong-Borong dan di dalam video tersebut terlihat kondisi korban masih
terlihat sehat.
Namun
aneh, keesokan harinnya sabtu 26/09/2020 sekira pukul 09.00 wib, beberapa
petugas polisi datang mengantarkan Abdul Rahman Marpaung (ARM) dengan
menggunakan mobil ambulance Rumah Sakit Umum Lina Aek Loba Kabupaten
Asahan dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
Spontanitas
masyarakat Gunting Saga marah dan kecewa hingga membakar ban bekas dan
memblokade Jalan Lintas Sumatra hingga mengakibatkan kemacetan total
selama lebih
dari tiga jam.
Demi menuntut
keadilan, warga Kelurahan Gunting Saga dan pihak keluarga korban menaikkan spanduk
sekira pukul 21.00 wib 01/10/2020 yang bertuliskan " PAK KAPOLRI
KEMATIAN ABDUL RAMAN MARPAUNG SANGAT MISTERI, USUT TUNTAS KEMATIAN ABDUL
RAHMAN DI TANGAN SIAPA....??
Spanduk terpasang di tiga titik lokasi, di atas
jembatan Gunting Saga terbentang dua spanduk dan satu lagi terpasang di Jalan Lintas
Sumatra, Desa Si Dua-Dua (Sawah Lebar). Namun sangat di sayangkan, spanduk
yang sudah terpasang hilang dan dirusak oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab.
Hal
ini adalah bukti protes keras warga Kelurahan Gunting Saga dan Keluarga
korban terhadap Aparat Penegak Hukum atas kematian Abdul Rahman Marpaung.
Harmen
Marpaung orang tua korban mengatakan kalau ARM seperti mengalami
penyiksaan dan tindak kekerasan, cuma dalam kejadian itu dia tidak
menyaksikan hal itu secara langsung, dia juga tidak bisa memastikan hal
tersebut.
"Saya hanya
meminta keadilan, seadil-adilnya menurut hukum yang berlaku di Indonesia
ini. Saya juga mengharap agar pelaku yang menyebabkan anak saya seperti
ini dihukum ataupun dipecat, agar tidak terulang lagi kejadian yang
sama", ucapnya. (ss/ot)