Edy Rahmayadi : SDM Untuk Jadi Wartawan Harus Benar-Benar Terpilih
Selasa, 09 Februari 2021
Gubernur
Edy Rahmayadi menilai, keberadaan pers sangat dibutuhkan. Bahkan tanpa
pers atau media massa, bangsa ini tidak akan pernah maju. Karena
sebagaimana fungsinya, pers sebagai media informasi, pendidikan,
hiburan, dan kontrol sosial, dibutuhkan masyarakat dalam membangun
kehidupan.
"SDM
untuk menjadi wartawan harus benar-benar orang terpilih, karena dalam
bermedia kita butuh kepercayaan, kita butuh menerima informasi dan
memberikan informasi untuk membangun kehidupan, kita perlu komunikasi
dua arah, sehingga wartawan dan media benar-benar dibutuhkan untuk
kemajuan, tanpa media bangsa kita tak akan pernah maju," ujar Gubernur saat
mengikuti dialog virtual dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional
(HPN) Tahun 2021, yang membahas tema ‘Pertarungan Media Massa
Konvensional di Era Digital’, Senin (8/2/2021).
Gubernur mengatakan, saat ini bila melihat letak geografis Sumut, maka peran media daring sangat diuntungkan.
"Era
digital sangat menguntungkan media online, karena tidak semua wilayah
di Sumut bisa dijangkau media cetak, namun ada orang yang punya
kepentingan yang tidak terpuaskan, sehingga dia melakukan kegiatan yang
kontraproduktif, sehingga mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap
media online," kata Edy Rahmayadi didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Sumut, Irman Oemar.
Di
satu sisi, menurut Edy Rahmayadi, media konvensional perannya juga
masih dibutuhkan. Hal itu terjadi karena beritanya lebih diulas dan
lengkap, serta dapat dibaca berulang-ulang. “Sehingga masyarakat lebih
mudah memahami isi berita itu," terangnya.
Ketua
PWI Sumut Hermansyah yang menjadi salah satu narasumber menyampaikan,
bahwa saat ini di Sumut sudah banyak media konvensional yang berhenti
terbit.
"Harian
Medan Bisnis dan Harian Andalas, dua media ini berhenti terbit sejak
awal tahun 2019, dengan berhentinya dua media ini tentunya mempengaruhi
kinerja wartawan. Di media Andalas saja paling tidak sekitar 100 orang
wartawan yang tidak aktif lagi menjadi wartawan," ujarnya.
Hermansyah
juga mengatakan, akibat pandemi Covid-19 ikut membuat terpuruknya
keadaan media konvensional. Bahkan tidak hanya media cetak, media
online pun terdampak akibat pandemi.
"Namun
Kita beruntung di Sumut, gubernur kita peduli dengan kesusahan kita,
beliau memberikan apresiasi untuk media yang ada di Sumut, karena beliau
paham betul sulitnya keuangan media akibat pandemi, media dapat bantuan
dalam bentuk iklan pariwara yang dapat membantu kehidupan media cetak
maupun online," pujinya.
Narasumber
lainnya, Pemimpin Redaksi Tribun Medan Syarief Dayan mengatakan, bahwa
agar media konvensional mampu bertahan adalah dengan mengembangkan
inovasi. Di sinilah keseriusan insan pers menggarap media diuji.
"Saat
ini informasi sangat cepat, dan hoaks pun berkembang dengan cepat, nah
dari situlah kita harus mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat,"
ujarnya.
Editor : Diko