Unjuk Rasa Imigran Afghanistan di Batam Berujung Ricuh, Cari Perhatian?
Foto : Para imigran Afghanistan kembali menggelar aksi unjuk rasa di
halaman kantor DPRD Kota Batam, Rabu (16/2/2022). (Liputan6.com/ Ajang
Nurdin)
DikoNews7 -
Unjuk rasa para imigran Afghanistan di halaman kantor DPRD Kota Batam, Rabu (16/2/2022), berakhir ricuh. Petugas menghalau pengunjuk rasa yang memaksa masuk gedung wakil rakyat.
Untuk meredam ketegangan, petugas Satpol PP sempat mempersilahkan pengunjuk rasa masuk dan menggelar aksinya di halaman gedung DPRD Batam. Imigran yang sudah frustrasi dan emosi karena ketidakpastian nasib, membuat bentrok dengan petugas kembali terjadi.
"Kami meminta pemerintah Batam membatu kami mendapatkan kepastian," kata Ahmad Abdullah, seorang imigran pengunjuk rasa, Rabu (16/2/22).
Abdullah menyebutkan, ketidakpastian nasib membuat para imigran Afghanistan yang ada di Batam makin menderita. Bahkan dia mengatakan, ada temannya yang mencoba bunuh diri karena sudah terlalu frustrasi.
"Teman saya Muhammad Safei (60) mencoba bunuh diri dengan pisau di lehernya," kata Abdullah menceritakan. Beruntung dirinya mengetahui aksi tersebut sehingga nyawa Safei masih bisa diselamatkan. Dan kini tengah menjalani perawatan di ICU RS BP Batam.
Aksi unjuk rasa imigran Afghanistan di Batam sudah dilakukan berulang kali, namun tak juga menemukan solusi yang berarti bagi para imigran.
Terkait aksi unjuk rasa tersebut, Kepala Satpol PP Kota Batam Reza Kadhafi mengatakan, tidak ada pemukulan dan peserta aksi diberi kebebasan memberikan pendapatnya. Dirinya justru mengingatkan para anggotanya untuk tidak terpancing imigran asal Afghanistan tersebut.
"Mereka sedang berupaya mencari perhatian, untuk provokasi, membuat isu internasional," ujar Reza.
Reza juga menyebutkan, sesuai pesan Walli Kota Batam bahwa pemerintah di Batam tidak memiliki kewenangan dan otoritas penuh untuk memberikan keputusan apapun terkait nasib hidup para imigran Afghanistan di Batam.
"Yang punya kewenangan mereka UNHCR sama IOM," pungkas Reza Kadhafi. (*)