Bobby Nasution, Wali Kota Pertama Buka Balai Kota Untuk Masyarakat
Foto : Wali Kota Medan Bobby
Nasution.
DikoNews7 -
Terobosan demi terobosan terus dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution, terutama dalam upaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Salah satu langkah fenomenal yang dilakukan dengan membuka Balai Kota untuk umum.
Terhitung sejak 20 November 2021, masyarakat dapat masuk dan
menikmati bangunan yang selama ini digunakan untuk menjalankan roda
pemerintahan di ibukota Provinsi Sumatera Utara. Langkah ini
menjadikannya sebagai Wali Kota pertama yang membuka Balai Kota untuk
masyarakat.
Tidak hanya ingin menghilangkan sekat antara pemerintah dengan masyarakat, menantu Presiden Joko Widodo ini juga ingin memberikan space kepada anak-anak muda Medan untuk berkreasi guna menghasilkan karya sesuai dengan bidang yang dilakoni.
Di samping itu untuk mewujudkan Medan sebagai kota pariwisata sekaligus membangkitkan kembali perekonomian, terutama pelaku UMKM yang terdampak pandemi Covid-19.
“Kita membuka Balai Kota untuk umum guna memberikan support pelaku UMKM guna membangkitkan ekonomi di masa pandemi ini. Di samping itu, kita juga mau memberikan suasana baru kepada masyarakat Medan. Ayo ramaikan dan nikmati suasana Balai Kota, kita sudah siapkan kulineran dan pertunjukan kekinian,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Di samping menjadikan Balai Kota sebagai ikon wisata kota baru, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini juga menjadikan Balai Kota sebagai tempat bagi masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi maupun keluhan baik disampaikan secara perorangan maupun lewat aksi.
Langkah yang dilakukan Bobby Nasution ini mendapat apresiasi dosen Administrasi Publik Fisipol Universitas Medan Area (UMA) Medan Drs Bahrum Jamil MAP. Dikatakan Bahrum, apa yang dilakukan orang nomor satu di Pemko Medan ini sudah tepat dan memang harus dilakukan seorang kepala daerah.
Diungkapkan Bahrum, Kota Medan kurang memiliki tempat-tempat terbuka untuk umum. Dengan dibukanya Balai Kota tentunya akan menambah tempat hiburan yang dapat dijangkau masyarakat, baik harga maupun tempatnya. Bahrum berharap, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait dapat memanfaatkan momen ini untuk membantu pelaku UMKM.
“Tentunya langkah Pak Bobby membuka Balai Kota untuk umum membawa angin segar bagi masyarakat. Tebrukti, antusias masyarakat mengunjungi Balai Kota sekaligus menikmati bekraf cukup tinggi,” ungkap Bahrum.
Selanjutnya kata Bahrum, sebagai seorang pemimpin, Bobby Nasution memang harus dekat dengan masyarakatnya. Di samping itu, lanjutnya, pemimpin juga harus mendengar aspirasi maupun keluhan warganya. Oleh karenanya Bahrum mendukung Bobby Nasution membuka Balai Kota untuk menerima aspirasi masyarakat.
“Aksi terjadi akibat saluran komunikasi sosial terhambat sehingga aspirasi masyarakat tidak tersalurkan. Itu sebabnya masyarakat mencari saluran langsung (by pass) dengan menggelar aksi. Saat terjadinya aksi, seorang pemimpin harus menemui, sebab masyarakat yang melakukan aksi merasa harus diperhatikan,”
"Sebagai seorang pemimpin memang harus terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Jika seandainya Bekraf terbuka untuk umum dan ada wadah komunikasi disitu, demo tidak akan terjadi. Kenapa demo terjadi? Mungkin ada saluran komunikasi sosial yang terhambat. Ketika saluran komunikasi sosial terhambat, maka aspirasi masyarakat pun tidak tersalurkan sehingga mereka cari saluran lewat by pass seperti demo. Ketika terjadi demo, seorang pimpinan harus menemuinya karena mereka perlu diperhatikan," jelasnya
Di mata Bahrum, Bobby Nasution merupakan sosok Wali Kota millenial yang memiliki banyak terobosan untuk kemajuan Kota Medan dan masyarakatnya sehingga memberikan warna baru. Jika dibandingkan dengan Wali Kota – Wali Kota sebelumnya, ungkapnya, Bobby Nasution paling progresif dan proaktif menangkap apa yang diinginkan masyarakat. (*)