Pemko Sawahlunto Belajar Penanganan Heterogenitas Masyarakat dari Pemkab Deli Serdang
Sabtu, 12 November 2022
Foto : Wabup Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar bersama Walikota Sawahlunto Deri Asta.
DikoNews7 -
Pemerintah Kota (Pemko) Sawahlunto, Provinsi Sumatera Barat
(Sumbar), belajar dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deli Serdang,
perihal langkah-langkah yang dilakukan dengan keberadaan masyarakat yang
heterogen.
Keinginan itu
disampaikan Walikota Sawahlunto, Deri Asta SH ketika bertemu Wakil
Bupati (Wabup) Deli Serdang, HM Ali Yusuf Siregar di Aula Cendana,
Lantai II, Kantor Bupati Deli Serdang, Jumat (11/11/2022).
"Kami
berharap, langkah-langkah yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Deli
Serdang, sehingga masyarakat heterogen ini tetap bisa bersama-sama dan
mungkin ini bisa menjadi pengalaman dan bisa kami presentasikan
membangun lebih cepat. Kontribusi semua pihak sangat kami butuhkan,
termasuk pemangku adat," sambung Walikota Sawahlunto.
Dijelaskan Walikota Sawahlunto, Kota Sawahlunto adalah kota kecil, tapi memiliki sejarah yang sangat besar.
"Sejarahnya
adalah penyangga salah satu revolusi industri tahun 1800-an, ditemukan
mesin-mesin uap dengan bahan bakar batubara dan manusia, seperti
fosil-fosil. Selain itu, ditemukan cadangan deposit yang sangat besar di
Sungai Omelet," terang Walikota Sawahlunto.
Pada
saat itu, sambung Walikota lagi, Belanda melakukan investasi dalam
skala besar dengan membuat jalur kereta api dari Sawahlunto ke Padang
dan membuat pelabuhan yang dikenal dengan Pelabuhan Tubayum.
"Jadi
memang, Sawahlunto ini berbeda dengan kota-kota lain di Sumatera Barat,
karena Kota Sawahlunto adalah kota yang benar-benar dibuat. Sawahlunto
dibuat menjadi warisan budaya dunia di tahun 2019, sehingga turis-turis
luar negeri maupun dalam negeri datang ke Sawahlunto," imbuh Walikota.
Walikota
Sawahlunto mengemukakan, kehadiran mereka bersama para tokoh dan
pemangku adat, untuk mendapat informasi lengkap tentang Kabupaten Deli
Serdang yang dikenal dengan heterogenitas masyarakatnya.
Di
kesempatan itu pula, Walikota Sawahlunto menyampaikan undangan kepada
Wabup Deli Serdang dan jajaran Pemerintah Kabupaten Deli Serdang untuk
bisa berkunjung ke Kota Sawahlunto. Terlebih, pada 1 Desember 2022
nanti, Pemerintah Kota Sawahlunto akan merayakan ulang tahun Kota
Sawahlunto ke-134.
"Dan
di situ (acara ulang tahun Kota Sawahlunto) nanti, kita akan launching
kembali kereta api uap yang dulunya ada di Kota Sawahlunto," ucap
Walikota Sawahlunto.
Di
kesempatan itu, Wabup menjelaskan tentang letak geografis dan topografi
Kabupaten Deli Serdang yang merupakan salah satu kabupaten terbesar di
Provinsi Sumatera Utara.
Kabupaten
Deli Serdang berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka di
sebelah utara. Di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang
Bedagai, yang dulunya ini adalah wilayah Deli Serdang.
Kabupaten Serdang
Bedagai dimekarkan pada tahun 2004. Di sebelah selatan, Kabupaten Deli
Serdang berbatasan langsung dengan Kabupaten Karo dan Simalungun, dan di
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Binjai.
"Kabupaten
Deli Serdang ini terdiri dari 22 kecamatan, ada enam dataran tinggi,
empat dataran rendah dan 12 dataran sedang. Ada 380 desa dan 14
kelurahan dengan jumlah penduduk 1.390 444 jiwa dan mungkin untuk tahun
ini mendekati 2 juta jiwa," papar Wabup.
Kabupaten
Deli Serdang memiliki sumber daya alam yang melimpah dan beraneka ragam
budaya dan suku. Untuk suku asli Deli Serdang adalah Melayu Deli dan
Melayu Serdang.
Penamaan Kabupaten Deli Serdang diambil dari dua
kesultanan, yaitu Kesultanan Deli dan Kesultanan Serdang, yang dulunya
berpusat di Kota Medan dan Perbaungan.
Selain
Suku Melayu, ada juga penghuni asli suku Deli Serdang, yaitu Karo,
Batak dan beberapa suku pendatang, yakni Jawa, Minangkabau, Nias juga
India.
Kabupaten Deli
Serdang mempunyai motto daerah, Bhinneka Perkasa Yaya yang bermakna
masyarakatnya beraneka ragam suku, agama, ras dan golongan, bersatu
dalam kebhinekaan.
Secara kekeluargaan dan gotong royong membangun
Kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya manusia,
sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan untuk masyarakat,
kesejahteraan maju, mandiri, berjaya sepanjang masa.
"Pertemuan
ini adalah momentum bagi kita akan pentingnya melestarikan nilai-nilai
budaya bangsa, sekaligus wujud komitmen untuk merawat dan menjadikan
nilai-nilai budaya sebagai pedoman dalam kehidupan bersama dan juga
untuk mempererat tali silaturahmi dan kerjasama," ucap Wabup.
Hadir
pada pertemuan itu, dari Kesultanan Serdang, Tengku Mira Sina, Staf
Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, Politik Pemkab Deli Serdang, Drs H
Hasbi Nasution, Asisten Pemerintahan dan Kesejateraan Rakyat, Drs Citra
Efendi Capah MAP, Kaban Kesbangpol, Drs Zainal Abidin Hutagalung, Kadis
PMD, Drs Khairul Azman MAP, Kadis Perpustakaan dan Arsip, Mukti Ali SAg
MAP, Kadis Budporapar, H Khoirum Rizal ST MAP, Kadis Koperasi dan UKM,
Hj Rabiatul Adawiyah Lubis MPd.
Turut
mendampingi Walikota Sawahlunto, Kabag Kesra Sawahlunto, Irwan, Kasubag
Prokopim, Rocky Eko W, ADC Walikota Sawahlunto, Lilik Miwanto, Sekretaris Tungku Tigo Sajarangan Kota Sawahlunto, Dyan Arista Sari, para Ketua Bunda Kanduang se-Kota Sawahlunto, tokoh adat/agama/budaya
Sawahlunto. (*)