Diduga Korupsi, Korpus Api Sumut Laporkan Dinas Peternakan Batu Bara
DikoNews7 -
Koordinator Pusat Aliansi Pemantau Independent (Korpus Api) Sumatera Utara (Sumut) mendesak Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu) untuk membongkar dugaan korupsi di Dinas Peternakan kabupaten Batu Bara yang disinyalir berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,2 Miliyar.
Ketua Umum Korpus Api Sumatera Utara Syahnan Afriansyah menjelaskan, Dinas Peternakan kabupaten Batu Bara telah membangun tiga kandang ayam yaitu di kecamatan Air Putih Desa Tanah Rendah, Kecamatan Lima Puluh Desa Perkebunan Lima Puluh dan Kecamatan Nibung Hangus Desa Lima Laras.
Namun, pembangunan kandang ayam tersebut diduga menggunakan APBD Batu Bara Tahun Anggaran (T.A) 2021 tidak pernah difungsikan sehingga kondisinya kini telah rusak parah.
Menurut Syahnan, pembangunan kandang ayam tersebut sejatinya untuk bantuan yang diserahkan kepada kelompok masyarakat, namun Pemerintah kabupaten (Pemkab) Batu Bara melalui dinas terkait diduga tidak memiliki klasifikasi kelompok masyarakat calon penerima bantuan kandang ayam.
“Inilah menjadi alasan kenapa kandang ayam yang dibangun tidak pernah berfungsi, sehingga pada akhirnya rusak begitu saja, ditaksir jumlah kerugian negara akibat hal tersebut mencapai miliyaran rupiah,“ ujarnya.
Untuk mendukung kebutuhan penyediaan air bersih kandang ayam tersebut, dinas Peternakan juga membangun sumur bor dan bak penyimpanan air. Dari hasil investigasi lapangan kalau saat ini peralatan sumur bor hilang seperti mesin air, sebut Syahnan.
Ditegaskan Syahnan, bukan hanya kandang ayam dan sumur bor sebagai pendukung sarana bantuan kelompok masyarakat, diduga Dinas Peternakan juga mengalokasikan anggaran untuk membangun rumah kios daging yang tersebar di dua belas kecamatan se-kabupaten Batu Bara, namun, kondisinya juga rusak parah akibat terbengkalai alias tidak difungsikan.
Syahnan juga menegaskan bahwa pihaknya telah melaporkan dugaan tindak pidana korupsi di Dinas Peternakan kabupaten Batu Bara ke Kejaksaan Negeri Sumatera Utara (Kejatisu), tandasnya.
Reporter : Erwin