Korban Gempa Turki Bikin Video di Bawah Reruntuhan, Minta Tolong Lewat Media Sosial
DikoNews7 -
Upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban gempa Turki terus berlanjut. Gempa yang terjadi pada Senin (6/2/2023), dengan magnitudo 7,8 tersebut telah menewaskan lebih dari 7.800 orang di Turki dan Suriah.
Sejumlah korban gempa yang masih terperangkap di antara reruntuhan dilaporkan memanfaatkan media sosial untuk meminta pertolongan dengan menunjukkan lokasi mereka kepada tim penyelamat.
Firat Yayla, YouTuber yang dikenal sebagai Charmquell, adalah salah satunya.
Dikutip dari Al Jazeera, Rabu (8/2), Firat Yayla mengunggah sebuah video di Instagram Stories pada Selasa (7/2) pagi. Melalui video itu ia mengatakan, dirinya terjebak di bawah reruntuhan di Distrik Antakya, Provinsi Hatay.
Ia memohon kepada para followers-nya untuk membantu menyelamatkannya.
"Teman-teman, kita terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa," katanya dalam video tersebut.
"Ibu! Apakah kamu baik-baik saja? Ibu! Katakan padaku kau bersembunyi di suatu tempat. Tolong bantu!," tambahnya sebelum mengakhiri video dengan memberi tahu alamat rumahnya.
Ia kemudian melakukan update di Instagram-nya dengan mengatakan dia telah diselamatkan, tetapi ibunya masih berada di bawah reruntuhan.
Seorang remaja laki-laki lainnya juga melakukan langkah serupa. Dalam video yang menunjukkan dirinya terjebak di antara puing-puing di Distrik Iskenderun di Hatay, pria itu turut membagikan alamatnya dan mengatakan,
"Jika Anda mencintai Tuhan Anda, tolong datang dan selamatkan kami."
Video itu pun dibagikan secara luas di Twitter.
Hatay adalah salah satu provinsi Turki yang paling parah terdampak gempa.
Pasca gempa, bandaranya rusak dan ditutup. Ini kemudian mempersulit tim bantuan dan penyelamat untuk mencapai kota yang sudah luluh lantak tersebut.
Di Turki, angka kematian akibat gempa mencapai 5.894, sementara di Suriah jumlahnya 1.932 jiwa.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya telah memperkirakan bahwa angka kematian akibat korban gempa Turki dan Suriah bisa melampaui 20.000 jiwa.
"Ada potensi terus terjadi keruntuhan lebih lanjut sehingga kami sering melihat peningkatan delapan kali lipat dari jumlah awal," ungkap petugas darurat senior WHO untuk Eropa Catherine Smallwood.
Melihat skala kehancuran yang terjadi sejak gempa utama hingga gempa
susulan, otoritas Turki telah mengumumkan keadaan darurat di 10 provinsi
terdampak gempa. (*)