BPBD Kepri: 1.216 Orang Mengungsi Akibat Longsor Natuna
DikoNews7 -
Data korban meninggal dunia longsor yang melanda Serasan dan Serasan Timur, Natuna, Kepri, masih simpang siur. BPBD Kabupaten Natuna menyebut hingga tadi malam sudah ada 15 korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi.
Sedangkan informasi dari tim gabungan tanggap bencana menyebut, korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi per Selasa (7/3/2023) pukul 03.00 WIB masih 10 orang. Dengan rincian 6 teridentifikasi dan 4 belum teridentifikasi.
Sementara korban yang masih dinyatakan hilang sebanyak 42 orang. Luka berat 4 orang dan kritis 4 orang, dan 3 orang di antaranya dievakuasi ke Pontianak via Bukit Raya dan 1 lainnya ke Ranai via Indra Perkasa.
Data BPBD Provinsi Kepri yang diterima, Selasa pagi (7/3/2023) menyebutkan, pengungsi korban terdampak longsor Natuna tersebar di beberapa titik.
Di antaranya di PLBN sebanyak 219 orang, di Puskesmas terdata 215 orang, di titik pengungsian Pelimpak dan Masjid Alfurqon sebanyak 500 orang, di SMA 1 Serasan ada 282 orang pengungsi. Total pengungsi sebanyak 1.216 orang.
Sedangkan jumlah rumah yang tertimbun longsor sebanyak 27 rumah. Hujan masih mengguyur sekitar lokasi longsor, sehingga menghambat proses pencarian korban.
"Data ini akan terus diupdate secara berkala," kata Kepala BPBD Provinsi Kepri Muhammad Hasbi.
Longsor yang melanda kawasan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Kepri, telah menelan belasan korban jiwa. Angka itu kemungkinan masih akan bertambah, mengingat masih ada sekitar 50-an orang yang dinyatakan hilang usai peristiwa tersebut.
Kabid Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt menceritakan kronologi detik-detik terjadinya longsor di Natuna. Bermula dari hujan lebat yang mengguyur kawasan tersebut pada Minggu (5/3/2023), yang tidak berhenti sampai Senin (6/3/2023).
"Pada hari Minggu tanggal 5 Maret 2023. Sekira pukul 18.30 WIB mulai terjadi hujan lebat di daerah Desa Air Nusa Kecamatan Serasan Timur yang tak kunjung berhenti sampai pada hari Senin tanggal 06 Maret 2023," kata Harry.
Sekitar pukul 04.30 WIB, longsor pertama terjadi. Material menimbun rumah, kebun, dan sumber air warga.
Pada pukul 04.30 WIB, longsor pun terjadi. Harry menuturkan, longsor itu menimbun rumah, kebun, hingga sumber air minum warga.
"Sekira pukul 04.30 Wib di daerah Bukit rumah lekuk mengalami tanah longsor yang mengakibatkan rumah, kebun warga dan sumber air minum milik warga tidak berfungsi di sebabkan tertimbun oleh tanah longsor," lanjutnya.
Kepala desa hingga Bhabinkamtibmas Polsek Serasan pun langsung menuju lokasi tanah longsor. Mereka bergotong royong membersihkan sisa-sisa tanah longsor.
"Sekira pukul 06.30 WI Kepala Desa Aparatur Desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas Polsek Serasan serta masyarakat Kec. Serasan dan Serasan Timur langsung menuju TKP lokasi tempat kejadian tanah longsor melaksanakan gotong royong pembersihan sisa-sisa tanah longsor," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi mengatakan, menurut informasi yang didapatnya ada longsor susulan pada Senin pukul 13.00 WIB, lebih besar dari yang sebelumnya.
"Longsor yang terjadi pada siang itu kabarnya yang paling besar, lokasinya di Serasan Timur. Ada beberapa lokasi longsor, cuma kami masih belum bisa memastikan jumlahnya," ucapnya.
(Sumber : Liputan6)