Disporabudpar Batu Bara Lakukan Pengembangan Kawasan Wisata Kampung Tenun


DikoNews7 -

Pemerintah kabupaten (Pemkab) Batu Bara lewat Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) kabupaten Batu Bara, melakukan pengembangan kawasan wisata kampung tenun, Desa Padang Genting, kecamatan Talawi, kabupaten Batu Bara.

Desa Padang Genting merupakan salah satu daerah di kabupaten Batu Bara yang lekat dengan wisata tenun songket Batu Bara yang sudah terkenal.

Desa Padang Genting kembali hidup setelah dibangunnya kawasan objek wisata oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2021 lalu  itu menjadi salah satu daya tarik yang bisa menarik wisatawan ke Padang Genting.

Menurut Kadisporabudpar kabupaten Batu Bara, Drs. Sapri. MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Disporabudpar, Widaruna. SE melalui pesan WhatsApp, Selasa (06/06/2023) terhadap kampung tenun Desa Padang Genting mengatakan, melalui budaya dengan maha karya masyarakat Batu Bara.

Ketelitian, kearifan lokal serta nilai estetika yang sangat kaya dalam setiap produk pembuatannya patut disyukuri sehingga semua lapisan masyarakat dapat menggunakan tenun / songket Batu Bara dengan penuh rasa bangga, sebut Widaruna akrab disapa Wiwik.

“Harapan yang besar akan setiap produk tekstil hasil dari tenun songket Batu Bara dapat menjadikannya produk nasional dengan segala inovasi terkini tanpa menghilangkan nilai budaya yang telah turun temurun di pertahankan, “ ujarnya.

Lebih lanjut Wiwik menyebutkan, Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir. M. AP dengan dukungan semua unsur stakeholder, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta dukungan penuh masyarakat mengharapkan kerjasama antar lembaga agar produk tekstil tenun songket Batu Bara dapat menjadi ikon kebudayaan masyarakat Batu Bara.

“Salah satu upaya dalam mewujudkan keinginan yang luhur ini maka diperlukan suatu tindakan yang nyata dengan membangun segala fasilitas sarana dan prasarana pendukung produksi tenun songket Batu Bara yang terencana dan sistematis dengan konsep pemanfaatan kawasan di kabupaten Batu Bara sendiri ada salah satu kampung yang digagas menjadi sentra songket Melayu Batu Bara yakni Kampung Panjang, “ ungkap Wiwik.

Lebih dari 300 pengrajin songket Batu Bara dapat ditemui di sana dengan berbagai varian corak dan kualitas tenunnya, selain Kampung Panjang, daerah lainnya juga turut melestarikan songket Melayu seperti di Desa Masjid Lama, Tanjung Tiram, Lima Puluh maupun daerah lainnya. Desa yang secara resmi sebagai desa atau kampung tenun yakni penghasil kain songket khas melayu Batu Bara pada 19 Desember 2019 di Desa Padang Genting.

Songket ini diharapkan akan menjadi ikon tempat wisata yang senantiasa ramai dikunjungi dan akan menampilkan sejarah cara menenun pada umumnya. Di Desa Padang Genting, setiap wanita memiliki keterampilan menenun, proses pembuatannya yang masih menggunakan alat tradisional dan masih di kerjakan secara manual. Bahkan banyak akademis meneliti manfaat ekonomis kerajinan kain tenun songket di Desa Kampung Panjang, bebernya.

Dikatakan Wiwik, sebuah karya seni yang halus, menuntut ketekunan dan perawatan. Hal ini di sebabkan karena sifatnya yang manual dan menggunakan alat konvensional dalam proses pembuatannya.

Industri kecil merupakan salah satu sektor penghidupan masyarakat yang mengembangkan teknologi produksi. Saat ini industri kecil yang sedang berkembang pesat di Batu Bara ialah tenun songket salah satu artefak dalam budaya yang berperan sebagai jati diri orang Melayu masyarakat Batu Bara terampil dalam usaha pembuatan kain songket Batu Bara, imbuhnya.

“Penetapan desa tenun yang telah rampung dibangun menggunakan APBD Provinsi Sumatera Utara menurut Bupati merupakan wujud keinginan Ketua TP PKK Provinsi Sumatera Utara yang menyukai kain tenun / songket dari kabupaten Batu Bara, “ terang Wiwik.

Wiwik mengatakan, dengan lahirnya desa tenun, Bupati Batu Bara Ir. H. Zahir. M. AP mengharapkan akan muncul pengrajin baru. Mereka nantinya akan diberikan berupa pelatihan dan pengadaan alat tenun khusus kepada seluruh pengrajin kain tenun.

Selain itu, Bupati Zahir meminta untuk terus kreatif, inovatif dan produktif dengan mengikuti perkembangan arus modernisasi dan mampu menjadi tinggi dengan cara melakukan ekspansi bisnis hingga keluar negeri, pungkas Wiwik.

Reporter : Erwin

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel