Hipnotis Pasutri di Medan Deli, Pelaku Bawa Kabur Emas dan Uang Tunai
Rabu, 19 Juli 2023
DikoNews7 -
Pria tegap melakukan aksi hipnotis terhadap korban pasngan suami istri yang sudah berusia lanjut, M Saleh (73) dan Diah Herawati (72) di rumahnya, Jalan Kawat II Gang Tanjung No 107, Lk 14, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Senin (17/7/2023) sekitar pukul 12.00 WIB.
Peristiwa ini berawal, saat
pelaku mondar-mandir dua kali di dalam gang secara pelan. Setelah
memutar dua kali, pelaku yang mengendarai sepeda motor Vario warna hitam
dari arah Gang Tanjung Kawat I, berhenti tepat di depan rumah korban,
dengan posisi sepeda motor diparkirkan lurus ke arah Kawat II.
Pelaku lalu membuka pintu pagar berwarna merah maron, sambil menyapa korban Saleh yang sedang duduk di teras rumah.
"Apa kabar Kek," kata pelaku.
"Sehat," jawab korban Saleh.
Menurut korban Saleh, pelaku lalu bertanya ada berapa orang anak bapak.
"Anakku
ada tiga, dua di Batam daerah Sekupang. Satu lagi disini paling kecil
lagi kerja," kata Saleh menjawab pertanyaan pelaku.
"Pakai pembantu aja Kek, biar enggak capek ngurusi rumah," saran pelaku.
Mengetahui
dirumah hanya ada korban dan istri, pelaku lalu duduk di teras bagian
paling bawah tempat biasa menaruh sendal. Ia enggan disuruh naik keatas
dan duduk di kursi selayaknya saat orang bertamu.
Pelaku kemudian menyodorkan diri untuk memijat korban Saleh. Korban
lalu dipijat pada bagian punggung sekitar tiga menit. Ia bahkan sempat
bergaya seperti pemijat profesional dengan menyebut, bahwa korban sering
pening.
"Kakek sering pening ya," tanya pelaku.
"Enggak ah," jawab korban Saleh.
Tak lama kemudian, saat memijit pelaku seperti komat-kamit membaca mantra sambil menepuk pundak sebelah kiri korban Saleh.
Disaat
itulah, korban Saleh langsung terhipnotis dan mulai mendengarkan semua
perintah yang diberikan oleh pelaku. Usai memijat korban Saleh, pelaku
bertanya di mana keberadaan istri korban.
"Mana nenek," kata pelaku.
"Dia lagi sakit di kamar, dengkulnya kaku kalau salat," jawab Saleh.
Pelaku lalu menyuruh korban untuk memanggil istrinya biar diobati.
"Panggil lah kesini biar diobati," kata pelaku.
Sang istri Diah Herawati yang sedang tidur lalu dibangunkan.
Menurut pengakuan Diah, ia awalnya tidak mau diajak untuk bertemu dengan pelaku hipnotis yang mengaku sebagai teman suaminya.
"Ayok ke depan, ada kawan aku bisa ngobati kaki mu yang sakit," kata Saleh.
"Kawan siapa," jawab Diah.
Tapi,
karena suami sudah terhipnotis dan menyebut kenal dengan pelaku, Diah
akhirnya mau ke depan menjumpai pelaku hipnotis. Sesampainya di teras
rumah, pelaku bertindak seolah-olah teman akrab sang suami.
"Sini saya pijat nek," kata pelaku.
Pelaku
lalu memijat telapak kaki dan lutut Diah yang sedang sakit. Selama lima
menit memijat, ia sempat menyarankan agar selanjutnya nanti dipijat
pakai minyak kelapa atau minyak zaitun.
Ia
bahkan sempat mengatakan, apabila saat memakai cincin sebaik satu di
tangan kiri dan kanan, padahal saat itu korban Diah tidak ada memakai
cincin sama sekali di jarinya.
Bahkan, pelaku juga menyuruh agar korban Saleh menempelkan tangannya ke dengkul sang istri yang sakit agar segera sembuh.
Disela-sela memijat selama lima menit itulah, pelaku lalu melakukan aksi menepuk pundak sebelah kiri Diah agar terhipnotis.
Setelah suami istri ini terhipnotis, pelaku kemudian memerintahkan kedua korban masuk ke dalam rumah.
Korban Saleh disuruh mengambil dua gelas berisi air putih. Sedangkan Diah disuruh mengambil cincin emas di dalam kamar.
Setelah
kembali ke depan, kedua gelas di taruh secara sejajar. Kedua cincin
emas, satu ada mata berbentuk batu giok berat 3 gram dan satu lagi emas
belah rotan berat 2,5 gram dimasukkan ke dalam masing-masing gelas.
Di
bawah pengaruh hipnotis, pelaku lalu memerintahkan lagi korban Saleh ke
dapur mengambil air dicampur garam untuk dicipratkan ke segala penjuru
rumah. Sedangkan Diah diperintahkan pelaku untuk mencuci kaki sebanyak
15 kali.
Disaat keduanya masuk ke dalam melakukan perintah itu, pelaku lalu kabur naik sepeda motor membawa kedua cincin emas tersebut.
Melihat
pelaku sudah tidak ada, dan cincin emas tak ada lagi di dalam gelas
berisi air putih, Diah panik dan sempat bertanya ke suami.
"Mana cincinku," kata Diah.
Sang suami yang belum sadar, malah sempat menganggap pelaku mungkin hanya ke kedai beli rokok.
"Mungkin ke kedai dia beli rokok," katanya.
Berselang
semenit kemudian, Saleh yang sudah sadar dan coba mengejar pelaku yang
kabur ke Kawat II belok ke arah kanan. Tapi gagal, lantaran jejak pelaku
sudah tidak terlihat.
Diperkirakan, pelaku
beraksi selama 30 menit. Pelaku memiliki ciri-ciri berbadan tegap,
berkulit hitam dengan tinggi sekitar 173 cm.
Memakai sendal, logat Jawa,
hidung tidak mancung dan wajah bulat. Pelaku merokok, rambutnya pendek
lurus hitam dan pakai topi. Pelaku pakai baju krem model kemeja tangan
pendek.
Diperkirakan korban Saleh dan Diah, menderita kerugian sekitar Rp 5,5 juta akibat aksi hipnotis yang dilakukan pelaku. (*)