Pembangunan Kolam Retensi USU Dimulai, Bobby Nasution: Selain Atasi Banjir, Tingkatkan Kegiatan Ekonomi
Jumat, 28 Juli 2023
DikoNews7 -
Pembangunan kolam retensi di Kampus Universitas Sumatera Utara (USU), tepatnya depan Rumah Sakit Sumatera USU Jalan Dr Mansyur dimulai, Kamis (27/7).
Wali Kota Medan Bobby Nasution telah meresmikan Ground Breaking pembangunan kolam yang mengatasi banjir disebabkan meluapnya air di kawasan Jalan Sei Padang dan Sungai Babura tersebut.
Jika pembangunan kolam retensi tersebut selesai, maka dapat mengatasi masalah banjir yang selama ini kerap dialami sekitar 400 Kepala Keluarga (KK).
Peresmian
ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Bobby Nasution didampingi
Rektor USU Muryanto Amin dan Kadis Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina
Konstruksi (SDABMBK) Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting. Pembangunan
kolam retensi ini merupakan kolaborasi Pemko Medan dengan USU.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Rektor USU yang mau berkolaborasi bersama Pemko Medan guna menyelesaikan salah satu visi misi dan salah satu program prioritas kami yakni penanganan banjir. Selain membantu menyediakan tempat untuk pembangunan kolam retensi ini, sebelumnya USU juga membantu Pemko Medan dalam mengurangi genangan air, titik banjir dan lama genangan air di Kota Medan," kata Bobby Nasution.
Dikatakan Bobby Nasution, penanganan banjir yang dilakukan harus secara komprehensif. Artinya, penanganan dilakukan bukan dari hulu ke hilir tetapi dari hilir ke hulu. Untuk itu, imbuhnya, buangan air dari drainase harus optimal hingga ke sungai.
“Fungsi kolam retensi ini untuk
menampung sementara aliran dari drainase untuk selanjutnya dialirkan ke
sungai,” jelasnya.
Kolam retensi yang dibangun di USU ini, jelas Bobby Nasution, merupakan satu dari tiga kolam retensi yang akan di bangun di Kota Medan.
"Sebenarnya
ada 8 rekomendasi pembangunan kolam retensi, Cuma yang dibangun di
tahun ini ada 3 titik yakni di Kecamatan Medan Baru (USU), Medan
Selayang dan Medan Labuhan. Sedangkan 5 lagi, saya harap dapat dilakukan
perencanaannya di tahun depan," ungkapnya.
Menantu Presiden Joko Widodo ini berharap, selesai dibangun nanti, kolam retensi tidak hanya sebagai penampung air untuk mengatasi persoalan banjir tetapi juga dapat dijadikan tempat wisata bagi masyarakat Kota Medan.
"Kita berharap jika genangan air di kawasan ini berkurang,
kegiatan ekonomi yang ada dapat meningkat," harapnya.
Sebelumnya Kadis SDABMBK Kota Medan Topan Obaja Putra Ginting dalam laporannya menyampaikan, berdasarkan topografi, kawasan USU merupakan wilayah cekungan di seputaran Medan Baru sehingga air mengalir ke arah depan USU. Termasuk, banjir dari Jalan Sei Padang dan luapan Sungai Babura juga mengalir ke depan USU sehingga terjadi genangan.
"Atas dasar itu telah dilakukan kajian oleh Fakultas Teknik USU untuk mengurangi efek debit air yang berlebih. Untuk itu diperlukan pembangunan kolam retensi guna menampung sementara air di seputaran USU. Secara operasional, kolam retensi ini akan menampung air di seputaran drainase yang berada di kawasan USU, Jalan Jamin Ginting hingga Pajak Sore. Jadi sekarang ke dalaman drainase eksisting 1,5 meter, nantinya saat melebihi batas secara otomatis akan masuk ke kolam retensi ini,” papar Topan.
Selanjutnya, Topan menjelaskan, luas kolam retensi sekitar 2.875 m² dengan kedalaman 3,2 meter serta memiliki daya tampung sekitar 9.450 m³ air.
Untuk operasinya,
ungkapnya, akan dibantu dengan empat pintu yang terdiri dari dua pintu
keluar dan dua pintu masuk. Kemudian antara kolam satu dengan kolam
kedua akan dihubungkan dengan box berukuran 2 x 2 meter.
“Jika
kolam retensi ini selesai dibangun, kita dapat menyelamatkan lebih
kurang 400 KK yang terdampak banjir selama ini. Tahun ini ada tiga kolam
retensi yang akan kita bangun, salah satunya kolam retensi di USU. Kita
targetkan, pembangunan kolam retensi di USU selesai Desember 2023.
Semoga pembangunan kolam retensi ini dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat Kota Medan,” harapnya. (*)