Jembatan Roboh, Warga Meranti Bahu-membahu Siapkan Perahu
DikoNews7 -
Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Kawasan Pemukiman Pertanahan tengah membangun jembatan alternatif di Desa Selat Akar, Kecamatan Tasik Serai Puyuh, Kabupaten Kepulauan Meranti.
Jembatan alternatif ini sebagai jawaban sementara atas robohnya jembatan di kecamatan tersebut pada Senin tengah malam, 14 Agustus 2023. Jembatan roboh ini sempat mengganggu mobilitas warga setempat hingga berpengaruh kepada perekonomian, pendidikan dan lainnya.
Camat Tasik Serai Puyuh Zainal dikonfirmasi menyebut jembatan alternatif itu sedang digesa. Sebagiannya sudah jadi, sementara sisanya masih dikebut oleh pihak terkait.
"Anggarannya dari pemerintah provinsi, jembatan alternatif dibangun di sebelah jembatan roboh," jelas Zainal, Rabu petang, 16 Agustus 2023.
Zainal belum bisa memastikan kapan jembatan alternatif itu berfungsi. Namun dia optimis pengerjaannya tidak lama mengingat pentingnya keberadaan jembatan penghubung oleh sejumlah desa di kecamatan tersebut.
"Tadi saya lihat, bekerja terus orang itu, tak lama lagi bisa dipakai," ucap Zainal.
Menjelang jembatan alternatif selesai, masyarakat setempat bahu membahu menyediakan perahu penyeberangan. Mobilisasi masyarakat yang sempat terhambat perlahan mulai lancar.
Selain swadaya, pemerintah kecamatan juga tengah mencari alat penyeberangan lainnya. Tak lama lagi, alat transportasi air jenis kempang tersedia di lokasi.
"Kalau untuk perahu swadaya itu ada sekitar lima buah," kata Zainal.
Sebelumnya, jembatan di Selat Akar itu roboh dan sebagiannya ringsek ke dasar perairan. Air payau disebut membuat keropos besi dan tiang penyanggah jembatan.
Jembatan itu dibangun tahun 2007 oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Saat itu, Kepulauan Meranti masih merupakan kecamatan dan jembatan diserahkan ke Pemerintah Provinsi Riau begitu ada pemekaran kabupaten.
Beruntung robohnya jembatan ini tidak memakan korban jiwa. Saat kejadian, masyarakat tidak ada yang melintas karena sudah tengah malam.
Sebelum kejadian, kondisi jembatan sudah memprihatinkan. Pemerintah
desa dan kecamatan membuat rambu-rambu agar warga hati-hati melintas dan
kendaraan bertonase berat dilarang masuk. (*)