Ancaman Gizi Lebih, Edukasi Nutrisi Mendesak
Sabtu, 30 September 2023
DikoNews7 -
Tim Pengabdian Pada Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU)
menggelar pendidikan kesehatan yang bertujuan mengatasi ancaman gizi
lebih, khususnya pada anak balita, di TK Khansa, Pasar 1, Setiabudi
Medan, Jumat (29/09).
Kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian
dosen-dosen USU yang didanai melalui skema pendanaan Non PNBP/BPPTN
tahun 2023.
Dalam acara
ini, tiga dosen USU, yaitu dr. Putri Chairani Eyanoer, MS.Epi, PhD, Dr.
Fotarisman Zaluchu, SKM, MPH, dan dr. Yuki Yunanda, MKes, memberikan
edukasi kepada guru-guru PAUD dan orangtua murid. Menurut dr. Putri,
masalah gizi di Indonesia saat ini menjadi perhatian serius karena ada
dua masalah gizi yang berdampingan, yaitu gizi kurang dan gizi lebih,
terutama di perkotaan.
Dr.
Fotarisman Zaluchu menekankan bahwa banyak ibu-ibu yang tidak paham
tentang nutrisi yang tepat bagi anak balita. Data dari Survei Status
Gizi Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa lebih dari 3 persen anak
balita mengalami gizi lebih, dengan 2,8 persen di Provinsi Sumatera
Utara. Kota Medan juga merupakan salah satu kantong balita gizi lebih.
Materi
edukasi disampaikan dengan menggunakan Permainan Kartu Nutrisi. Ibu-ibu
peserta diminta memilih-milih makanan yang akan diberikan kepada
anaknya dalam satu hari, dan hasilnya mengejutkan karena semua ibu
memilih makanan melebihi kebutuhan harian yang dianjurkan. Dr Putri
menjelaskan bahwa yang penting bukan jumlah makanan, tetapi komposisi
nutrisi di dalamnya.
Dr.Fotarisman Zaluchu menjelaskan pengaturan nutrisi harian, termasuk
pentingnya mengatur proporsi sumber karbohidrat dengan benar. Para
peserta, yang mayoritas orangtua murid PAUD, terlihat antusias dan sadar
bahwa selama ini mereka salah dalam memberikan asupan makanan kepada
anak-anaknya.
Dr Putri
berharap ada kolaborasi antara orangtua dan guru-guru dalam meningkatkan
kualitas pemberian makanan pada anak balita, dengan sekolah sebagai
lokasi belajar gizi yang baik. Acara ditutup dengan semangat bersama,
"anak sehat, anak pintar."
Pendidikan kesehatan seperti ini menjadi
langkah penting dalam menangani ancaman gizi lebih di Indonesia dan
meningkatkan pemahaman tentang nutrisi yang tepat bagi anak-anak. (*)