Wapres Ingatkan Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan
Jumat, 20 Oktober 2023
DikoNews7 -
Indonesia adalah bangsa besar yang berdiri di atas keragaman
agama, suku dan budaya. Namun, berkah keberagaman dari Allah SWT ini
dapat menjadi bumerang, bila tidak dirawat dengan baik, sehingga
menimbulkan konflik yang dapat berujung pada perpecahan.
Untuk
itu, simbol Bhinneka Tunggal Ika harus dihayati dan dijalani oleh
seluruh anak bangsa, termasuk masyarakat Sumatera Utara (Sumut).
Wakil
Presiden (Wapres) Republik Indonesia, KH Ma’ruf Amin pun meminta salah
satu organisasi muslim terbesar di Sumut, Jam'iyah Batak Muslim
Indonesia (JBMI), untuk terus berperan proaktif menjadi penjaga terdepan
nilai-nilai luhur Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
serta persatuan dan kesatuan nasional.
"Keberagaman
dan kesepakatan bangsa ini, wajib kita hormati dan jaga bersama. Jangan
memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya
untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan," tegas Wapres pada Ikrar
Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara yang turut dihadiri
Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan di Gedung Olahraga (GOR) Serba
Guna Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Jalan Williem Iskandar, No.9
Kenangan Baru, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Kamis
(19/10/2023).
Lebih jauh
Wapres meminta JBMI untuk memperluas peran dalam syiar agama Islam,
penguatan kebangsaan, dan peningkatan literasi budaya yang menjangkau
semua kelompok masyarakat.
Dalam
menghadapi tantangan keberagaman bangsa, Wapres juga meminta semua
pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.
"Saya
minta seluruh pihak untuk terus konsisten dalam mengembangkan corak
keberagamaan yang moderat, inklusif, dan toleran, atau yang dikenal
dengan moderasi beragama," pintanya.
Wapres
menilai, moderasi beragama ini sangat penting, agar segala perbedaan
agama maupun budaya di negeri ini dan juga di kancah global, dapat
dimaknai secara positif sebagai karunia Tuhan dan keniscayaan sejarah.
"Kita
punya tanggung jawab moral yang besar untuk turut menciptakan
perdamaian di tengah dunia yang sedang berduka, terutama akibat
peperangan," tuturnya.
Wapres
berharap, dengan dibacakannya ikrar yang dilandasi spirit Dalihan Na
Tolu dari Sumatera Utara ini, yang dilandasi prinsip saling menghormati,
menghargai, dan menyayangi sesama anak bangsa, mampu membawakan pesan
Islam yang damai, Islam yang ramah, dan Islam yang bisa menyejahterakan
umat.
"Saya juga
mengharapkan Jam’iyah Muslim Batak Indonesia terus memperluas dan
menggandeng partisipasi nyata semua komponen bangsa, menggemakan spirit
Islam Nusantara, serta tetap istikamah di jalur dakwah dengan mempererat
ukhuwah, mengembangkan moderasi, dan membangun kemajuan umat,"
pungkasnya.
Sebelumnya,
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Arif Rahmansyah Marbun mengungkapkan,
tingginya tingkat keanekaragaman budaya bangsa Indonesia merupakan
kekayaan budaya yang tidak terhingga dan sudah digali oleh para
pendahulu yang kemudian dikristalkan dalam lima butir Pancasila.
"Oleh
karena itu Pancasila merupakan harga mati yang harus kita amalkan dan
pertahankan dalam berbangsa dan bernegara," tegasnya.
Sementara,
Penjabat (Pj) Gubernur Sumut, Hassanudin mengatakan, keberagaman yang
ada di Sumut tidak dipandang sebagai sumber perbedaan sehingga tercipta
batas di antara masyarakat. "Tetapi sebagai energi pemersatu kehidupan
yang harmonis dalam keberagaman," ujarnya.
Adapun
naskah yang dibacakan dalam "Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara dari
Sumatera Utara" menekankan pada poin-poin, memegang teguh
prinsip-prinsip kebhinnekaan dan memperkuat sikap toleransi sesama anak
bangsa Indonesia; menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan cinta
tanah air; membangun rasa persaudaraan yang tulus, saling mengasihi dan
menyayangi sesama anak bangsa lintas agama, suku dan budaya; ikut serta
menciptakan rasa damai, sejuk dan bebas konflik antarumat beragama,
suku, dan budaya; mendukung penuh pemerintah untuk melindungi hak warga
negara dalam menjaga harmonisasi antarumat beragama dalam bingkai
konstitusional.
Usai
pembacaaan ikrar, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman "Merajut
Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara" oleh para tokoh lintas agama,
suku agama, dan budaya.
Hadir
dalam acara tersebut, jajaran Forkopimda Provinsi Sumut, walikota dan
bupati se-Sumatera Utara, para tokoh lintas agama, tokoh suku dan
budaya, para tokoh Organisasi Masyarakat Lintas Agama, serta para kader
dan warga JBMI se-Indonesia.
Sementara,
Wapres didampingi Ibu Hj Wury Ma’ruf Amin, Kepala Sekretariat Wakil
Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Administrasi Sapto Haryono
WS, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan
Pembangunan Suprayoga Hadi, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi,
Masykuri Abdillah, dan Imam Aziz, serta Tim Ahli Wapres Farhat Brachma. (*)