Kagama Sumut Dukung Upaya HKBP AIDS Ministry Hapus Stigma HIV/AIDS
Minggu, 05 Mei 2024
DikoNews7 -
Dalam upaya untuk mengatasi stigma yang masih kuat terhadap orang
yang terdampak HIV/AIDS, Keluarga Besar Alumni Universitas Gadjah Mada
(Kagama) Sumut telah memberikan dukungan yang signifikan.
Hal ini
terlihat dalam acara Bakti Paskah yang digelar bersama HKBP AIDS
Ministry di ruang ibadah, Rumah Sakit HKBP Balige, Kabupaten Toba,
Sumut, pada Sabtu (04/05/2024).
Kagama
Sumut memberikan bantuan kepada warga dampingan HKBP AIDS Ministry.
Bantuan yang diberikan berupa beras, telur, gula, kacang hijau, minyak
goreng, buku dan alat tulis, tas ransel, susu, dan vitamin.
Selain
bantuan materi, kehadiran Kagama Sumut secara langsung juga merupakan
bentuk dukungan moral kepada mereka yang terdampak HIV/AIDS.
Dokter
Tihar Hasibuan, Kepala HKBP AIDS Ministry, mengungkapkan, meskipun telah
ada upaya untuk meningkatkan kesadaran, stigma masih menjadi tantangan
besar bagi orang yang terkena HIV/AIDS. Meskipun demikian, ada sinar
harapan dengan hadirnya dukungan dari Kagama Sumut.
Ketua
Pengurus Daerah Kagama Sumut, Mulianta Sitepu, didampingi Kadishub
Sumut yang juga Ketua Panitia Paskah Agustinus Panjaitan, menegaskan
komitmen Kagama Sumut untuk mendukung upaya mengurangi stigma terhadap
HIV/AIDS.
“Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan dukungan semua
pihak, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan mendukung
bagi mereka yang terdampak. Stigma tidak memiliki tempat dalam
masyarakat yang inklusif dan berempati,” ujarnya.
Kepala
Departemen Diakonia HKBP, Pdt Debora Purada Sinaga, turut menyampaikan
apresiasi dan doa bagi semua yang terlibat dalam upaya melawan HIV/AIDS.
Meskipun telah berjuang selama 20 tahun, stigma dan stereotip masih
kuat di masyarakat, hal itu sangat menyulitkan para ODHA untuk membuka
diri.
Namun, kotbah yang
menginspirasi dari Diakonia Adha Sianturi memberikan harapan dan
pemahaman tentang makna Paskah yang sejati.
Menyitir Kitab Yohanes
13:34-35, Diakonis Adha menekankan tentang arti kesetaraan dan kasih
tanpa membeda-bedakan sebagai nilai yang harus diterapkan dalam
pelayanan.
Dalam situasi di mana peningkatan kasus HIV/AIDS menjadi
keprihatinan, pesan tersebut menjadi semakin penting.
Dengan
momen Paskah sebagai titik fokus, Kagama Sumut dan HKBP AIDS Ministry
mengirimkan pesan kuat tentang pentingnya kesetaraan, kasih tanpa
membeda-bedakan, dan pengorbanan yang tulus.
Dan dukungan terus-menerus
dari organisasi seperti Kagama Sumut, diharapkan bahwa stigma terhadap
HIV/AIDS dapat dikurangi dan orang-orang yang terdampak dapat hidup
dengan lebih baik tanpa takut akan diskriminasi. (*)