Segudang Masalah Hantui Pembangunan SMA Plus Besitang Langkat
DikoNews7 -
Pembangunan SMA Plus Langkat di Lingkungan VI Bukit Gayor, Kelurahan Kampung Lama, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumut, terus menjadi sorotan.
Dari molornya waktu pengerjaan hingga berdampak pada tertundanya penerimaan siswa baru, buruknya kualitas bangunan juga menjadi pembicara hangat masyarakat.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bangunan yang mengalami kerusakan dan keretakan usai dikerjakan, padahal bangunan belum diresmikan dan digunakan.
Selain itu, nama SMA Plus Langkat yang dicetuskan pada masa Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, saat ini berubah nama menjadi SMA Negeri 2 Besitang, sehingga menjadi pertanyaan masyarakat.
Dari pantauan Dikonews7.com di SMA Negeri 2 Besitang, Senin (10/06/2024) siang terlihat sepi tanpa aktivitas, tidak satupun pegawai/guru Dinas Pendidikan Wilayah II Sumatera Utara yang dapat ditemui dilokasi ini guna dimintai keterangan.
Saat ditinjau kebeberapa ruangan terlihat terkunci dan di gembok, banyak ruangan kosong tanpa ada sarana mobiler penunjang kegiatan belajar mengajar dan fasilitas penunjang lainnya, sementara di depan aula utama sudah terpasang spanduk penerimaan siswa baru (PPDB) T.P 2024-2025, pendaftaran tahap I dibuka pada tanggal 21-26 Mei 2024 dan pendaftaran ulang pada tanggal 01-03 Juni 2024.
Sementara itu, dari keterangan warga sekitar yang berhasil dirangkum, banyak bangunan yang mengalami kerusakan, parahnya lagi, lokasi sekolah tanpa ada penjagaan, sehingga banyak aset sekolah yang di nyatakan hilang akibat di curi orang tak dikenal.
"Sejak akhir 2023 tidak ada penjaga disekolah ini, banyak aset yang hilang seperti kasur (spring bed), AC, kabel listrik dan bola lampu," ucap Suroso (65) yang tinggal disebelah sekolah.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, barang-barang yang hilang berada di mes bawah, pelaku masuk dengan merusak jendela kamar dan mengambil kasur dan barang lainnya, dari informasi yang berkembang, ada lebih dari 20 kasur spring bed yang hilang, ucapnya.
Ditempat terpisah, Kapolsek Besitang AKP Sutrisno SH melalui Kanit Reskrim Iptu Walmiken Tomorrow, saat dikonfirmasi terkait aksi pencurian ini mengatakan.
"Begitu ada informasi kita langsung menuju lokasi sekolah, namun sampai saat ini belum ada pihak sekolah yang membuat laporan kehilangan," terang Iptu Walmiken.
Diketahui sebelumnya. Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas Pendidikan Sumatera Utara, membangun SMA Plus Langkat sejak Juni 2020 diatas lahan seluas 6 hektare.
Rancangan awal pembangunan meliputi 16 ruang lokal berikut bangunan asrama, masjid, lobby tamu, sarana olah raga dan fasilitas lainnya dengan anggaran awal mencapai Rp 7,5 Miliar bersumber dari APBD Sumut TA 2020.
Namun berjalannya waktu, pengerjaan pembangunan sekolah yang ditargetkan siap dan bisa menerima siswa baru di tahun 2022, terus mengalami keterlambatan dan molor dari waktu yang sudah ditentukan.
Bahkan pengerjaan masih terus berlanjut dari tahap I (2020), tahap II (2022), tahap III (2023) dan tahap IV (2024).
Pemerintah Provinsi Sumatera terus mengeluarkan biaya mencapai puluhan miliar rupiah, namun pembangunan yang dilaksanakan tidak kunjung siap dan tidak maksimal. (Kurnia02)