JMSI Minta Kapolri Beri Atensi Khusus Kasus Terbakarnya Rumah Jurnalis di Karo
Selasa, 02 Juli 2024
DikoNews7 -
Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) sampaikan keprihatinan atas kasus kekerasan terhadap dunia jurnalis yang kembali terjadi di Indonesia.
Kali ini, kasus tersebut menimpa salah seorang wartawan di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara bernama Rico Sempurna Pasaribu.
Patut
diduga, meninggalnya Rico bersama keluarganya dalam peristiwa
terbakarnya rumah wartawan Tribarata TV tersebut, berkaitan erat dengan tugas-tugas jurnalistik.
JMSI
menduga, terbakarnya rumah Rico pada tanggal 26 Juni 2024, terdapat
unsur kesengajaan atas produk jurnalistik yang dihasilkannya terkait
dengan pemberitaan maraknya aksi perjudian di Tanah Karo yang diduga
dibekingi sejumlah aparatur negara.
Karena itu, JMSI meminta agar Kapolri secara khusus melakukan atensi untuk mengusut dan mengungkap kasus terbakarnya rumah Rico Sempurna Pasaribu demi keadilan dan juga wujud integritas Polri sebagai pengayom komunitas pers di tanah air.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum JMSI, Teguh Santosa dalam keterangannya, Selasa (2/7/) di Jakarta.
Menurut Teguh Santosa, kasus kekerasan terhadap wartawan juga
pernah dialami oleh JMSI, yakni ada peristiwa penembakan Wakil Ketua
Umum JMSI Rahiman Dani di Provinsi Jambi. Hingga saat ini, persoalan
tersebut belum mampu diungkap oleh Polri.
Belum tuntasnya kasus yang menimpa JMSI, kini hal serupa kembali terjadi di Tanah Karo. Tentu, kami sangat berharap, kegagalan Polri ungkap kasus terhadap anggota JMSI di Jambi, tidak terulang dalam pengungkapan kasus terbakarnya rumah Rico Sempurna.
Penting bagi Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, untuk memberikan atensi langsung dalam pengungkapan kasus-kasus yang selama ini terjadi pada wartawan di Indonesia.
Secara khusus, peristiwa di Tanah Karo yang
sebabkan meninggalnya wartawan berserta keluarganya adalah kejadian luar
biasa dan baru pertama kali terjadi di tanah air.
“Korbannya ini tidak hanya menimpa wartawan, tapi anggota keluarga juga ikut menjadi korban. Ini sudah sangat kelewatan,” kata Teguh Santosa.
JMSI memandang dan percaya bahwa, institusi Polri akan bisa mengungkap kasus ini dengan menggunakan scientific crime investigation sebagai alat guna mencari tau pelaku serta dalam dibalik terjadinya peristiwa tersebut.
Secara organisasi, JMSI mengutuk keras peristiwa dan kejadian yang sebabkan meninggalnya Rico Sempurna dalam tugasnya menjalankan kerja-kerja jurnalistik.
Kepada
Kapolri, JMSI meminta agar persoalan ini dapat segera dituntaskan dan
sekaligus memberangkus praktek perjudian yang ada di kabupaten tersebut
dan juga di Indonesia.
JMSI yakin dan percaya bahwa, Kapolri akan mampu
mengungkapkan persoalan ini dengan terang benderang, demikian Teguh
Santosa. (*)