KPH Wilayah I Stabat Mengamankan Excavator di Kawasan HP Kecamatan Babalan
DikoNews7 -
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah I Stabat, mengamankan satu unit excavator (Becko) di kawasan Hutan Produksi (HP) yang berada di Dusun IX Suka Mulia, Desa Securai Selatan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Selasa (6/8/2024).
Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat KPH Wilayah I Stabat, Tanta Perangin-Angin, S.Hut, M.Si, saat ditemui dilokasi mengatakan.
Pengamanan alat berat tersebut dilakukan berdasarkan perintah dari atasan. Alat berat itu ditemukan berada di areal Hutan Produksi yang seharusnya tidak boleh dimasuki alat berat.
"Dikawasan hutan tidak dibenarkan adanya alat berat masuk. Mereka melanggar perjanjian yang sudah ada MoU-nya," ujar Tanta.
Aksi ini diambil sebagai tindak lanjut dari pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok tersebut terhadap kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Tanta Perangin-Angin menambahkan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan ketat terhadap penggunaan alat berat di kawasan hutan untuk memastikan tidak ada pelanggaran lebih lanjut.
"Saat ini excavator tersebut masih dalam tahap pengeluaran dari kawasan hutan tersebut, karena berhubung alat berat tersebut sedang dalam keadaan rusak," terangnya.
Diketahui, ekskavator yang diamankan merupakan alat berat yang digunakan oleh KTHM Maju Sejahtera guna membersihkan lahan yang akan dikelola oleh kelompok.
Ketua Kelompok KTHM Maju Sejahtera, Yulial Fahri, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan lokasi ini merupakan kawasan Hutan Produksi (HP) yang dikelola oleh kelompok KTHM Maju Sejahtera.
"Kelompok Tani Maju Sejahtera sudah terbentuk sejak tahun 2002 atas nama Maju Bersama dan sekarang berganti nama menjadi Maju Sejahtera dengan anggota 135 orang dan pengurus 15 orang," ucapnya.
Lebih lanjut Yulial Fahri mengatakan, lokasi ekskavator berada di kawasan HP dan keberadaannya hanya untuk membersihkan semak belukar yang nantinya akan digunakan dan dikelola oleh kelompok.
"Lahan ini tidak bisa dibersihkan secara manual, harus menggunakan alat mekanis, yang mana nantinya lahan ini akan ditanami tanaman pertanian oleh kelompok dalam meningkatkan perekonomian masyarakat kelompok tani," ungkapnya.
Hingga menjelang malam, pihak KPH I Wilayah Stabat masih berjaga dilokasi, terlihat satu (1) unit tronton (trado) masih terparkir guna membawa escavator, namun escavator yang diamankan tidak berhasil dibawa karena mengalami gangguan teknis (rusak), hingga tidak bisa keluar dari kawasan hutan. (Kurnia02)