Pengusaha Lontong Medan Dinilai Tidak Manusiawi
DikoNews7 -
Bos usaha Lontong Medan di Jalan Stasiun Kereta Api, Kecamatan Medan Barat, dinilai tidak punya tanggung jawab dan tidak manusiawi, Sabtu 24/08/2024.
Pasalnya, pengusaha Lontong Medan yang kerap di panggil Cici ini bukannya memberi bantuan atau perhatian kepada kedua korban yang sudah mengalami cacat tubuh akibat luka bakar.
Namun malah sebaliknya, kini kedua korban malah di tuding menodong pengusaha lontong tersebut.
Korban kepada media menjelaskan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu 20 Juli 2024 lalu.
Saat itu para pekerja Lontong Medan sedang sibuk memasak di dapur. Namun tiba-tiba tabung gas di dapur tersebut bocor dan terbakar.
Spontan kedua korban yang merupakan pekerja di warung Bubur Ayam Ketoprak Cirebon memberi pertolongan dengan menyingkirkan tabung gas yang terbakar itu.
Namun naas, seketika itu juga terjadi letupan dan api menyembur memenuhi ruangan dapur dan membakar tubuh kedua korban Ali dan Dana.
Tubuh bagian tangan dan kaki kedua korban pun melepuh seketika. Kedua korban pun dilarikan ke RS Putri Hijau dan ditangani dokter guna mendapatkan perawatan intensif.
Pihak kepolisian yang mendapat informasi pun tiba dilokasi kejadian dan memasang police line guna penyelidikan dan meminta keterangan kepada saksi yang menjadi korban.
Para pekerja kepada media mengatakan jika peristiwa kebocoran tabung gas sudah berulang kali terjadi di dapur tersebut.
Peristiwa ini adalah yang keempat kalinya terjadi dan kali ini yang terparah dan mengakibatkan kebakaran serta memakan korban.
Namun sangat disayangkan, hingga berita ini diterbitkan Bos Lontong Medan tidak ada memberikan perhatian kepada kedua korban.
Kedua korban pun akan melaporkan Bos Lontong Medan ke Polrestabes Medan.
Orangtua korban pun sangat menyayangkan hal ini.
"Anak saya jadi korban dan sudah cacat tubuhnya karena peristiwa itu, kok tega-teganya di bilang nodong dia", ucap Puput kesal.
Kalau manusia itu harusnya ngerti dan tanggung jawab. Seminggu lebih anak saya di rawat dan kini berobat jalan.
Anak saya tidak bisa bekerja dan saya juga tidak bisa kerja karena harus urus anak saya.
Awalnya aja datang lihat anak saya tapi tidak tanggung jawab. Segala urusan rumah sakit dan obat-obatan saya harus berjuang sendiri.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media belum berhasil melakukan konfirmasi kepada Bos Lontong Medan. (Red)