Sultan : Pentingnya Prinsip Budaya Melayu Menentukan Pemimpin Masa Depan Batu Bara
DikoNews7 -
Pemuda Kabupaten Batu Bara didorong untuk lebih bijak dan cerdas dalam memilih pemimpin, dengan berpedoman pada falsafah tunjuk ajar Melayu yang mengutamakan integritas, kearifan, dan kerendahan hati.
Hal ini di katakan Sultan Batu Bara dalam sebuah diskusi bersama Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kabupaten Batu Bara, menyoroti pentingnya prinsip budaya Melayu dalam menentukan pemimpin masa depan Batu Bara, Sabtu (12/10/2024) malam.
Menurutnya, kesalahan dalam memilih pemimpin bukan hanya berdampak pada hilangnya amanah, tetapi juga akan membawa kerugian besar bagi masyarakat.
Ia mengingatkan, apabila tersalah memberikan amanah, niat tak sampai, hajat pun punah. Banyaklah kerja tidak menyudah, sesama kaum menjadi berbantah.
Mengutip tunjuk ajar Melayu, Siltan mengatakan, bahwa seorang pemimpin yang layak adalah mereka yang elok tingkah lakunya, sanggup untuk mengalah demi kebaikan, serta mampu mengakui kesalahan dan menerima nasihat.
Lanjut Sultan, pemimpin yang bijak tidak menyanggah ketika diingatkan dan tidak berkilah ketika ditegur. Apabila di percayai, ia tidak menyalah.
Sembari Sultan menggambarkan sosok pemimpin yang setia pada amanah dan tanggung jawab.
Kepemimpinan yang berakar pada kearifan lokal, menurut Sultan, dalam tradisi Melayu, pemimpin yang dihormati bukanlah sekedar seseorang yang dituakan secara usia, melainkan seseorang yang mampu menuntun, melindungi dan mengayomi masyarakat.
Dikatakan Sultan, pemimpin dalam ajar Melayu bukan hanya penguasa, melainkan seorang penuntun jalan kehidupan, baik dalam urusan duniawi maupun ukhrawi.
Sorot Sultan, bahwa sikap pemimpin yang santun dan arif dalam bertindak akan menumbuhkan kepercayaan rakyat, membuat mereka siap untuk dipimpin.
Tegas Sultan, jika pemimpin bersikap santun, niscaya rakyat siap dituntun. Namun, jika pemimpin bersikap arogan jangan harap rakyat akan segan.
Kepemimpinan yang berlandasan kebijakan akan membawa rakyat pada keharmonisan dan kemajuan, tuturnya.
Sebaliknya, pemimpin yang keras kepala dan arogan hanya akan merusak hubungan dengan masyarakat, menciptakan ke tidak percayaan yang merugikan pembangunan daerah.
Amanah yang harus dijaga, jabatan kepala daerah bukanlah sekedar posisi kekuasaan, melainkan amanah yang berat dan harus dijaga dengan penuh tanggung jawab, lanjut Sultan.
"Orang Melayu Percaya, Bertuah Negeri Ada Rajanya, Bertuah Imam Ada Jamaahnya", mengutip pepatah yang menyebutkan pentingnya peran pemimpin dalam menjaga kesejahteraan dan harmoni di tengah masyarakat, sebut Sultan.
"Bahwa pemimpin yang baik harus selalu siap untuk diawasi dan di ingatkan oleh rakyat," cetusnya.
Hal ini, menurut Sultan, adalah bagian dari nilai-nilai Melayu yang menjunjung tinggi akuntabilitas dan transparansi dalam Pemerintahan.
"Masyarakat harus memilih pemimpin yang tidak hanya cerdas dan tegas, tetapi juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan, keadilan dan keberanian untuk mengambil langkah benar meski itu sulit, " pinta Sultan menutup pernyataan.
Pemuda sabagai agen perubahan, DPD KNPI kabupaten Batu Bara mengajak seluruh Pemuda untuk memahami bahwa masa depan daerah ada di tangan mereka.
"Pemuda harus memainkan peran penting dalam menentukan siapa pemimpin terbaik yang akan membawa kabupaten Batu Bara menuju kemajuan, " tanya Sultan.
Ia berharap, pilihlah pemimpin yang memiliki Visi jangka panjang yang mampu memimpin dengan hati, dan yang berani mengakui kesalahan.
Diskusi ini menggaris bawahi pentingnya nilai-nilai lokal seperti tunjuk ajar Melayu dalam proses politik, khususnya dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang.
Dengan memahami lebih dalam tentang kebijaksanaan, Pemuda kabupaten Batu Bara dapat lebih selektif dalam menentukan pilihan, sehingga melahirkan pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan otoritas, tetapi juga dengan kearifan daerah, tukas Sultan.
Reporter : Erwin