Bandar Narkoba Bersenjata Api Baku Tembak Dengan Polisi di Asahan
Senin, 24 Februari 2025
DikoNews7 -
Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan berhasil mengungkap jaringan narkotika berskala besar di dua lokasi berbeda pada Selasa (18/02) kemarin.
Pengungkapan ini berujung pada aksi baku tembak antara petugas dan seorang bandar narkoba bersenjata api. Dalam penggerebekan ini, polisi menyita 10 kg sabu dan berbagai barang bukti lainnya termasuk satu pucuk senjata api.
Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi mengatakan bahwa pengungkapan ini bermula dari informasi masyarakat tentang aktivitas seorang pria bernama Ali Muda Nasution yang diduga mengedarkan narkotika jenis sabu.
“Kami mendapat informasi bahwa tersangka memiliki sabu dalam jumlah besar. Tim langsung melakukan penyelidikan dengan metode undercover buy untuk memastikan kebenaran informasi tersebut,” ujar AKBP Afdhal Junaidi.
AKBP Afdal menjelaskan, kemudian petugas menghubungi Ali dan berpura-pura memesan 4 kg sabu seharga Rp920 juta. Ali menyanggupi transaksi tersebut dan sepakat bertemu di sebuah rumah di Perumahan Johor Permai, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai.
"Saat petugas yang menyamar memastikan keberadaan narkotika di lokasi, tim opsnal kita segera bergerak dan menangkap Ali. Dalam penggeledahan, ditemukan empat bungkus sabu dalam tas di ruang tamu," jelas AKBP Afdal.
Kepada petugas, setelah di interogasi, Ali mengaku bahwa sabu tersebut milik Chandra alias Rudi, seorang bandar besar di Kisaran.
Atas informasi itu, tim segera bergerak menuju rumah Chandra di Perumahan Surya Mas, Kisaran Timur, namun rumah tersebut dalam keadaan terkunci.
"Polisi yang yakin bahwa Chandra berada di dalam rumah kemudian melakukan taktik untuk memancingnya keluar. Sekitar pukul 15.00 WIB, Chandra akhirnya keluar dengan mengendarai sepeda motor Honda NMAX hitam," papar AKBP Afdal.
Saat polisi berusaha meringkusnya, Chandra justru mengeluarkan senjata api dari tasnya dan menembak ke arah petugas berkali-kali.
“Tim opsnal terpaksa berlindung dan memberikan tembakan peringatan, namun tersangka terus menyerang sambil berusaha melarikan diri ke arah Stadion Mutiara Kisaran. Kita lakukan pengejaran, namun terdangka berhasil meloloskan diri,” ungkap AKBP Afdhal Junaidi.
Setelah insiden baku tembak, polisi melakukan penggeledahan di rumah Chandra dengan didampingi Lurah setempat. Di dalam rumah, petugas mengamankan seorang wanita bernama Lisa yang mengaku sebagai istri Chandra.
"Dari kamar utama, ditemukan enam bungkus sabu, satu pucuk senjata api jenis Baretta, serta ratusan butir amunisi kaliber 9 mm dan 7 mm. Polisi kini memburu Chandra yang masih dalam pelarian," sebut Kapolres Asahan.
Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa Ali sebelumnya telah menerima 10 kg sabu dari jaringan laut atas perintah Chandra, dengan upah Rp70 juta. Sebagian dari barang tersebut telah diedarkan sebelum akhirnya Ali tertangkap dalam operasi penyamaran polisi.
Kapolda Sumut, Irjen. Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H. melalui Plt Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, mengapresiasi keberhasilan Polres Asahan dalam mengungkap jaringan narkoba berskala besar ini.
“Kami mengapresiasi tindakan cepat Polres Asahan dalam mengungkap jaringan narkoba ini, meskipun menghadapi perlawanan bersenjata. Ini menunjukkan komitmen kepolisian dalam memberantas narkotika tanpa kompromi,” tegasnya.
Hingga kini, polisi masih terus melakukan pengejaran terhadap Chandra. (*)