Parkir Liar Resahkan Warga Pangkalan Brandan
Warga kota minyak Pangkalan Brandan dan sekitarnya resah dengan maraknya aksi juru parkir (jukir) liar. Tanpa tanda pengenal dan atribut resmi dari dinas terkait (Dishub) oknum jukir liar juga terbilang arogan saat meminta uang parkir.
Keberadaan jukir liar tersebar dibeberapa titik pusat keramaian seperti diareal pertokoan jalan Masjid, jalan Sudirman, jalan Babalan, jalan Kartini bahkan di sekitar pajak tradisional Pangkalan Brandan, Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sumut.
Keresahan masyarakat bukan tanpa alasan, disetiap tempat saat berhenti selalu ada juru parkir. Hal ini disampaikan masyarakat kepada awak media, Rabu (26/02/2025) siang di kota minyak Pangkalan Brandan.
"Hanya berhenti sebentar untuk mengambil belanja yang tertinggal, sudah diminta uang parkir, padahal anak saya masih menunggu dan duduk di atas motor," ucap Netty (34) warga Tangkahan Durian.
Netty menambahkan, arogansi jukir saat meminta uang parkir seperti premanisme, dengan nada kasar sambil membentak-bentak membuatnya menjadi takut.
"Pagi tadi saya kembali kepajak Brandan untuk mengambil belanjaan yang tertinggal, waktu datang tidak ada tukang parkir, tapi saat mau pergi langsung didatangi orang minta uang parkir, karena anak masih diatas kereta tidak saya kasih, rupanya dia (jukir) marah-marah dengan nada kasar," ucap Netty menambahkan.
Senanda, Anum (41) Warga Teluk Meku, Babalan mengatakan, arogansi juru parkir meminta uang seperti preman, walau hanya dua ribu, tapi mereka minta dengan kasar.
"Saya juga sering mengalami hal itu, setiap hari saya belanja kepajak Brandan, bahkan dari pajak sering singgah ke toko-toko lain untuk membeli bahan-bahan jualan di rumah, dari toko satu ke toko lain setiap berhenti naik motor selalu diminta uang parkir, tidak dikasih mereka bicara kasar," ucap ibu 3 anak ini.
Maraknya aksi juru parkir liar di Pangkalan Brandan tidak terlepas dari lemahnya pengawasan dinas terkait dalam hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten Langkat, banyak petugas/juru parkir tanpa dilengkapi tanda pengenal dan atribut resmi.
"Sudah sering kita dengar masalah ini, terkait arogansi dan tanpa dilengkapi atribut, tentunya ini menjadi celah bagi oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan mengambil kutipan liar berkedok tarif parkir, kita minta para juru parkir ini ditertibkan," ucap Ramlan Kordinator LSM Sidik Kasus Kabupaten Langkat.
Reporter : Kurnia02