Satgas Lantamal I Lhokseumawe Gagalkan Penyeludupan 100 Kg Sabu
DikoNews7 -
Satuan tugas (Satgas) Armada I Pangkalan TNI AL, Lanal Lhokseumawe, dipimpin Komandan Pangkalan Utama TNI-AL (Danlantamal) I Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba berhasil mengungkap tindak pidana penyeludupan narkotika jenis sabu dalam sebuah operasi di Desa Pantai Lhok Puuk, Kecamatan Seunuddon, Kabupaten Aceh Utara, Rabu (5/3/2025),
Dalam operasi tersebut, tim First One Quick Response (F1 QR) Lanal Lhokseumawe berhasil menyita barang bukti sabu seberat 100 kilogram yang diseludupkan melalui jalur laut di perairan Indonesia.
Brigjen Jasiman Purba mengatakan, bahwa keberhasilan ini dari kerjasama antara TNI-AL, serta informasi masyarakat terkait aktivitas mencurigakan di pesisir pantai, yang menyebutkan indikasi adanya transaksi penyelundupan narkoba dalam jumlah besar jaringan internasional.
“Dari operasi tersebut, petugas berhasil menemukan 100 bungkus sabu dengan berat total 100 kilogram. Barang bukti itu disembunyikan dengan cara ditimbun dalam tanah di dalam kandang kambing,” kata Brigjen Jasiman Purba Kamis (6/3) sore.
“Saat penangkapan, pelaku berusaha memberikan perlawanan, namun dengan kesiapan dan profesionalisme tinggi, tim TNI AL berhasil mengamankan pelaku beserta seluruh barang bukti ke Mako Lanal Lhokseumawe,” sambungnya.
Brigjen TNI (Mar) Jasiman Purba menegaskan bahwa TNI AL tidak akan memberikan ruang bagi jaringan penyelundupan narkotika yang mencoba memanfaatkan jalur laut Indonesia sebagai jalur peredaran barang haram.
“Ini adalah bentuk komitmen penuh TNI AL dalam menjaga perairan Indonesia. Kami akan terus memperkuat patroli dan operasi intelijen. Keberhasilan ini juga berkat kerja keras tim dan aparat penegak hukum lainnya,” tegas Brigjen Jasiman Purba.
Sementara itu, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Laut (P) Andi Susanto mengungkapkan, operasi ini tidak hanya berfokus pada penyitaan barang bukti, tetapi juga mengungkap jaringan penyelundupan yang lebih besar.
“Kami akan melakukan pengembangan kasus ini. Mengidentifikasi siapa saja yang terlibat dalam jaringan ini, karena Ini bukan sekadar kasus penyelundupan biasa tetapi bagian dari jaringan besar,” tutup Kolonel Laut (P) Andi Susanto. ***